Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

NIK | Because of You [4]

14 Februari 2019   14:43 Diperbarui: 14 Februari 2019   15:20 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak perlu. Kuujarkan caraku padamu. Agar api itu. Tak padam. Biar tersimpan. Tak kubiarkan. Terusik dan diusik. Hari itu. Terakhir aku bicara padamu. Terakhir kali aku melihatmu. Sejak hari itu. Dalam diam. Aku mengenangmu.

Apakah kau mengingat hari itu? Masihkah kau mengikat ucapanku? Percayakah? Aku tak tahu. Saat itu, hari perpisahan itu. Aku tak mau tahu. Bagiku, tak pantas ucapkan suka. Tak layak, ucapkan cinta. Kau juga aku. Di usia jelang remaja. Aku hanya menitip janji. Di hatimu. Mencarimu.

Hampir usai, empat tahun. Laju waktu, menipuku. Aku ingin tahu. Adakah kau menungguku? Atau kau telah lupakan aku? Aku ingin bertemu. Sekali saja. Biarlah sesaat. Aku ingin ucapkan, rasaku padamu. Takkan lagi kusimpan. Tak peduli, waktu mengubah rasamu padaku. Tapi rasaku padamu adalah asaku. Aku ingin kau tahu itu. Tak usai aku mencari.

Aku percaya firasatku. Kau mengingatku. Namamu, bayangmu mengikutiku. Tak ingin kuhempas. Tak mampu kuhapus. Janjiku mencarimu harus kutepati. Janjiku bukan hanya ucapanku, tapi hatiku.

Maret 1995. Hari ketiga usai idul fithri. Janjiku diusik. Di rumah Kak Jen. Guru sekaligus pembina Pramuka. Saat Mts dulu. Nyaris empat warsa berlalu.

"Masih di Padang Panjang?"
"Iya, April ujian akhir!"
"Ooh. Empat tahun,ya?"
"Kan, satu tahun Kelas persiapan, Kak!"
"Sudah bertemu Nunik?"
"Hah?"
"Kau Tahu, Nunik kuliah di IKIP Padang?"
"Kakak bertemu Nunik?"
"Saudaranya. Hari terakhir puasa!"
"Ooh..."
"Kau pernah bertemu?"
"Belum! Terakhir. acara perpisahan!"
"Jarak Padang Panjang-Padang, jauh?"
"Seperti jarak Curup-Bengkulu!"

Kak Jen tersenyum. Aku faham pertanyaan terakhir itu. Aku juga mengerti, senyum penuh makna itu. Bagiku, Kak Jen bukan hanya sosok guru atau pembina pramuka. Tapi kuanggap mentorku. Jika pulang ke Curup. Aku harus bertandang. Datang. Bicara tentang apa saja. Dan Kak Jen, akan bertanya kabarmu padaku. Kukira, Kak Jen tahu. Tentang kau dan aku.

Saat itu. Aku mengingatmu. Aku ingin mencarimu dan bertemu. Aku ingin tahu. Adakah kau sepertiku. Menyisipkan rindu?

#Nik

#GetMarried #PowerofLove #BecauseofYou

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun