Mohon tunggu...
Tjut Zakiyah Anshari
Tjut Zakiyah Anshari Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Sanggar Kepenulisan PENA ANANDA CLUB, domisili Tulungagung.

https://linktr.ee/tjutzakiyah Ibu rumah tangga, penulis, dan narablog di zakyzahra-tuga.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Presidensi G20 Afirmasi Perempuan dalam Ekonomi dan Keuangan Berbasis Digital

19 Juli 2022   20:08 Diperbarui: 19 Juli 2022   20:30 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Training for Trainer bagi pegiat kelurahan di perkotaan Tulungagung | Foto koleksi pribadi.

Sekitar tujuh tahun lalu isu-isu meningkatkan partisipasi perempuan ---termasuk perempuan penyandang disabilitas--- melalui pembangunan secara inklusif mulai menjadi agenda penting di semua sektor pembangunan. Pada ranah ekonomi, beberapa aktivitas peningkatan kapasitas mulai menetapkan indikator keberhasilan jika minimal 30% peserta adalah perempuan.

Selain itu, sebagai upaya percepatan, secara khusus disusun program serupa bagi perempuan dan penyandang disabilitas, seperti pelatihan kewirausahaan, pelatihan pemasaran berbasis digital, pendampingan, dan bantuan permodalan baik melalui bank atau institusi non-bank. Selain pemerintah, perguruan tinggi, LSM, juga Bank Indonesia hadir sebagai penyelenggara atau mitra program.

Seiring pembangunan ekonomi secara inklusif, tampak dampak pada peningkatan aksesabilitas sumber dan layanan ekonomi bagi kelompok rentan, pertumbuhan usaha-usaha yang dikelola perempuan menunjukkan peningkatan yang menggembirakan, terutama di usaha mikro dan kecil. 

Hingga pada forum Side Event the 66th Session of the Commision on the Status Women (CSW66) bulan Maret 2022 lalu ---tepat dua tahun pandemi Covid-19--- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa perempuan pengusaha telah memberikan kontribusi yang besar, yaitu 60% PDB Indonesia, terutama dari sektor kuliner, fesyen, dan kriya.

Pertumbuhan dan perkembangan ini tidak luput dari kebijakan inklusi keuangan yang memudahkan para perempuan pengusaha untuk mengakses permodalan secara lebih ramah pada kelompok rentan. Artinya, mereka dapat mengakses produk dan layanan keuangan sesuai dengan kebutuhan, aman, nyaman, dan terjangkau. 

Sehingga secara berkelanjutan, kelompok rentan ini mampu mewujudkan kemandirian dan peningkatan ekonomi, dan secara perlahan tapi pasti akan mengurangi kemiskinan serta kesenjangan kelompok dan wilayah.

Selain itu, perkembangan pariwisata, dunia kreatif, dan digital kreatif telah menginisiasi usaha-usaha baru yang dapat dikelola perempuan, bahkan cukup dikelola dari rumah. Sebelum pandemi Covid-19, model usaha dari rumah sudah menjadi pilihan banyak perempuan, terutama ibu-ibu muda yang memiliki anak-anak dalam pengawasannya. Model usaha ini kian berkembang dan menjadi tren saat pandemi.

Meskipun banyak perempuan terdampak pandemi, seperti kehilangan pekerjaan, terpaksa harus menjadi tulang punggung keluarga (suami atau ayah kehilangan pekerjaan), perempuan dengan daya adaptasi yang tinggi segera memutuskan untuk membangun usaha meski pun dengan modal terbatas. 

Bahkan bagi perempuan yang semula tidak tertarik dengan dunia usaha, setelah melewati beberapa bulan pandemi, mereka mulai mengelola toko online dengan pemasaran melalui platform e-commerce.

Untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang bisnis, manajemen dan pemasaran secara digital, mereka mengikuti beragam workshop online yang dapat diakses dengan mudah dan tanpa batas. Tentu saja, ini hanya terjadi pada perempuan yang sudah bisa mengakses internet di wilayahnya, baik karena tersedianya infrastruktur maupun modal (finansial maupun non finansial).

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun