Mohon tunggu...
Zaki Mubarak
Zaki Mubarak Mohon Tunggu... Dosen -

Saya adalah Pemerhati Pendidikan tinggal di Tasikmalaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dampak Bandara dan Tol Cigatas untuk Pendidikan di Tasikmalaya

11 Juni 2017   21:22 Diperbarui: 11 Juni 2017   22:37 1916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: www.wartaekonomi.co.id

Kedua orang Tasik yang memiliki tendensi untuk belajar tentang agama Islam, sepertinya tidak terpengaruh oleh Bandara dan tol Cigatas. PTKI sebagai “orang tua” yang melahirkan intelektualitas Islam level sarjana masih bisa berkompetisi dengan PTKI Negeri di luar Tasikmalaya. Keunggulan Tasik atas PTKI di luar Tasik adalah bahwa PTKI di Tasik didukung oleh habitat Pesantren yang berkualitas dan banyak. Ada PTKI yang memang di lahirkan oleh pesantren, ada juga PTKI yang hadir atas permintaan pasar pesantren walaupun bukan dilahirkan dari embrio pesantren. Dalam konteks PTKI, sepertinya Tasikmalaya masih unggul dibanding dengan tiga daerah (Jakarta-Bandung-Jogja, “trio”) tadi.

Kebalikannya, masyarakat luar Tasikmalaya, dengan dibukanya Bandara dan Cigatas akan tertarik dengan Tasikmalaya sebagai kota tujuan pendidikan Islam. Mereka akan datang ke Tasikmalaya untuk memasukan anaknya di PTKI Tasikmalaya. Integrasi pesantren-PTKI akan menjadi duet maut yang bisa mengalahkan PTKI trio, apalagi kalau Tasikmalaya memiliki PTKI Negeri. Bisa jadi Bandung pun akan kalah bersaing dengan PTKI Tasikmalaya. Bukti Bandung akan kalah adalah bahwa PTKI daerah Tasikmalaya selalu menjadi komoditas politik dan pusat keagamaan nasional yang diselenggarakan oleh Pesantren dan PTKI.

Ketiga orang Tasik yang terkenal dengan kreatifitas bisnisnya akan memanfaatkan situasi ini. Dengan bonafiditas dan gengsi yang lumayan tinggi, orang Tasik akan menyekolahkan anaknya di luar kota Tasik dan akan membuka lapangan baru berupa moda transfortasi khusus sekolah. Saat ini, dua moda transportasi yang menguasai Tasik adalah Budiman dan Kelompok Mayasari. Dengan adanya tol Cigatas maka akan hadir travel khusus tujuan kota kuliah dengan pasar orang status ekonomi menengah yang dipastikan banyak bermigrasi ke tiga kota “trio”.

Untuk orang luar Tasik yang memilih sekolah di Unsil (PTU Negeri) dan PTKI (baik integratif dengan pesantren maupun PTKI non organik pesantren) akan berdampak kepada kreatifitas orang Tasik dalam berekonomi lain. Bisnis kost-an yang telah lama hadir di wilayah sentra pendidikan seperti daerah Siliwangi dan Cilolohan akan berkembang dengan pesat. Ini akan disertai dengan bisnis kuliner mahasiswa yang prospektif, baik dari sisi makanan berat maupun ringan. Disamping itu, pesantren di wilayah Tasik pun harus mulai menata diri atas kedatangan para mahasiswa yang sangat tertarik dengan habitat pesantren Tasik yang sangat terkenal. {}

***
Tasik kota resik, mampukah dirimu untuk tetap enerjik.
Tasik kota pesantren, mampukah dirimu untuk tetap keren.
Tasik kota santri, mampukah dirimu untuk tetap rendah hati.
Karena dengan pendidikanlah, suatu saat kota ini akan semaju-majunya.
Percayalah.

Bumisyafikri, 11/06/17


 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun