Mohon tunggu...
Zaki Ahmad Satriana
Zaki Ahmad Satriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - 23107030035 - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Hanya orang biasa yang baru mulai menulis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review "Dune: Part Two" Sebuah Misi "Suci" dan Balas Dendam di Arrakis

1 Maret 2024   00:57 Diperbarui: 1 Maret 2024   00:59 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan Layar: youtube/Warner Bros. Pictures

Salah satu film menarik yang ditunggu-tunggu di tahun 2024 ini, yaitu Dune : Part Two akhirnya rilis. Indonesia menjadi salah satu negara yang menayangkan filmnya lebih awal dari negara asalnya, Amerika Serikat.

Dune: Part Two merupakan film fiksi ilmiah yang disutradarai oleh Denis Villeneuve (Arrival, Blade Runner 2049). Film ini adalah adaptasi dari seri novel pertama Dune karya Frank Herbert yang dirilis tahun 1965 sekaligus menjadi lanjutan film terdahulunya Dune : Part One yang dirilis tahun 2021.

Mengalami nasib serupa dengan film sebelumnya yang harus mengundurkan jadwal rilis akibat pandemi, film ini juga harus mundur ke tahun 2024 dari jadwal awal yang direncanakan rilis November 2023 akibat aksi mogok para pekerja di industri film Hollywood.

Sinopsis

Setelah selamat dari peristiwa pembantaian kaum Atreides oleh pasukan gabungan Harkonnen dan Sardaukar di planet penghasil rempah, Arrakis, Paul Atreides (Timothee Chalamet) dan ibunya, Lady Jessica (Rebecca Ferguson) bergabung dengan para Fremen yang merupakan suku asli dari planet tersebut untuk membalaskan dendam atas segala yang menimpa keluarganya.

Review

Berbeda dengan film pertama yang alurnya terkesan lambat dan hanya seperti perkenalan dari semesta 'Dune', film ini menjelajah lebih jauh lagi kehidupan di planet Arrakis. Sejak awal film dimulai, kita sudah disuguhkan dengan banyaknya aksi pertempuran antara Fremen melawan Harkonnen.

Bukan hanya pertempuran saja, di film ini kita juga akan melihat lebih jauh mengenai budaya dan agama dari kaum Fremen yang sangat kental. Kita diperlihatkan lebih dalam akan kekuatan mistis dari rempah melange serta gaya hidup cacing gurun raksasa yang tidak pernah dilihat sebelumnya.

Saat menonton, kita akan dibuat takjub dengan penggambaran dunianya yang sangat detail. Dengan visual yang indah dan sinematografinya yang ciamik, ditambah dengan iringan musik yang digubah oleh Hans Zimmer, membuat film ini unggul dalam berbagai aspek.

Hal yang paling menarik dalam film ini adalah perpaduan antara fiksi, politik, dan perang yang seimbang antara satu dan yang lainnya. Apalagi ditambah dengan kepercayaan kaum Fremen yang kuat akan adanya sosok Lisan al Ghaib, seseorang  yang mereka percayai akan membawa mereka ke surga, membuat tiap adegan dalam filmnya terasa 'sakral'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun