Mohon tunggu...
Zakiah Ulfiah
Zakiah Ulfiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi mencari hobi baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Budaya Membaca, Program Mading Sekolah menjadi Daya Tarik Siswa SDN Tirtayasa

27 Mei 2023   22:02 Diperbarui: 27 Mei 2023   22:26 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peringkat minat baca di Indonesia berada pada urutan yang cukup rendah di dunia. Pada tahun 2016, United Nation Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menyatakan bahwa peringkat minat baca di Indonesia berada di posisi 60 dari 61 negara di seluruh dunia. Selain itu, pada Kamis 17 November 2022 lalu, Uli Silalahi sebagai Presiden Direktur Big Bad Wolf Indonesia menyatakan bahwa minat baca di Indonesia hingga saat ini belum berubah. Kondisi ini memicu pemerintah untuk menciptakan program yang dapat mendorong minat membaca di Indonesia. 

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) telah diluncurkan oleh pemerintah sebagai himbauan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk meningkatkan budaya literasi dimulai dari lingkungan sekolah, program ini disahkan sejak tahun 2015. Peluncuran program ini dimaksudkan untuk mengajarkan anak untuk memberikan anak kebiasaan membaca hingga menjadi karakter bagi anak dan menjadi budaya bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sebagai bentuk penerapan program GLS, mahasiswa MBKM PGSD UPI membuat majalah dinding sebagai sarana membaca singkat bagi seluruh siswa di SDN Tirtayasa. Majalah dinding atau disebut juga mading merupakan jenis media komunikasi massa tertulis yang paling sederhana. Pemilihan mading sebagai sarana membaca siswa adalah pilihan yang cukup tepat karena penempatan papan mading yang strategis banyak dilalui oleh siswa sehingga kemungkinan besar dapat dilihat dan dibaca oleh siswa. Walaupun begitu, seringnya siswa melihat dan membaca mading yang tidak pernah diganti dapat menimbulkan perasaan bosan karena bacaan yang terus berulang. Untuk itu, perlu adanya strategi dalam membuat mading.

Salah satu tema mading yang dibuat peserta MBKM UPI di SDN Tirtayasa yaitu mading edisi ramadhan. Mading ini dibuat dengan tujuan untuk menyampaikan informasi mengenai keutamaan bulan Ramadhan disertai amalan-amalan apa saja yang bisa dilakukan untuk menambah pahala selama Ramadhan. Agar lebih menarik, informasi yang disampaikan pada mading bukan semata-mata tulisan yang berbentuk narasi saja, melainkan tulisan yang dibuat dikemas dalam bentuk komik dan poin-poin informasi yang disertai dengan ilustrasi. Alhasil, banyak siswa yang menyempatkan berhenti untuk membaca mading. Mading dengan tema baru ini menjadi angin segar bagi para siswa setelah sekian lama mading yang terpampang sebelumnya tidak diganti.

Dengan demikian, mading dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan minat membaca yang efektif bagi siswa apabila pengelolaan mading berjalan dengan baik. Berbagai strategi dibutuhkan dalam proses pembuatan mading, salah satunya membuat isi informasi efisien untuk dibaca oleh siswa terutama untuk siswa sekolah dasar yang masih kurang ketertarikan pada bacaan berbentuk narasi panjang. Selain itu, mading sebaiknya diganti secara berkala untuk menghindari kebosanan pada siswa. Kemudian, pembuatan mading yang akan dipajang pun harus menarik, usahakan mading dibuat disertai dengan ilustrasi yang mendukung tulisan.

Pengelolaan mading yang tepat dan menarik ini diharapkan dapat menumbuhkan minat siswa terhadap bacaan dan menyelamatkan Indonesia dari titel 'darurat membaca'. Sekolah dasar merupakan pendidikan paling dasar yang ditempuh oleh warga Indonesia, dengan begitu apabila budaya membaca ditanamkan kepada siswa sejak jenjang pendidikan paling dasar, maka membaca perlahan akan menjadi kebiasaan hingga akhirnya ditetapkan sebagai karakter dalam dirinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun