Mohon tunggu...
zakiul fahmi jailani
zakiul fahmi jailani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hanya seorang penyala cahaya ditengah kegelapan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

(Week 1) Beastudi Indonesia Preparatory School Batch 4: Highest Score

19 Juni 2017   07:22 Diperbarui: 19 Juni 2017   08:56 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru kedua adalah Simon, seorang 'imported speaker', kata ms.Zizi sebagai ganti dari terma yang sering kita sematkan kepada mereka : native speaker. Pertama kali bertemu dengannya di ruang Audio Visual Pusat Sumber Belajar Sekolah Smart Ekselensia Dompet Dhuafa, kesan pertamaku adalah seperti melihat seorang hipster. Kami sempat meragukan Simon pada awalnya karena setiap pertanyaan kritis yang kami lontarkan selalu dijawab dengan dia berpikir lama dan diakhiri dengan 'i dont know' darinya. Ditambah lagi penampilannya yang urakan. Rambutnya yang pirang panjang dan tubuh yang kurus tapi tinggi serta celana jeans usang ditambah baju kemeja yang tampaknya kebesaran menambah kesan yang sangat kuat bahwa Simon adalah seorang ekspatriat pelarian yang mencari nafkah di Indonesia lantaran biaya hidup di London mahal. Dan benar adanya. Sesuai dengan curhatannya di malam itu, dia memang berasal dari Bristol, sebuah daerah yang tidak jauh dari London. Disana biaya hidupnya mahal.

Tapi Simon baru menunjukkan kapasitasnya saat kami belajar di ruang komputer di bagian depan komplek Dompet Dhuafa. Dia mengerti akan struktur kalimat yang benar serta penggunaan vocabulary yang tepat dalam kalimat. After all, Simon is good lah.

Guru yang best of the best dalam pelatihan BIPS ini bernama Michael. Dari segi penampilan, Michael adalah seorang yang sangat rapi dan selalu klimis. Michael juga berperawakan tinggi seperti halnya orang Inggris pada umumnya. Pronunciation nya jelas dan sering sekali membuat joke melalui cara bicaranya. Misalnya memperpanjang huruf R menjadi rrrrrr. Atau melebih-lebihkan spelling words nya semisal menekankan cara mengucapkan kata 'the' menjadi 'thhhhhhe', 'three' menjadi 'thhhhhre'.

Namun yang paling membuat kami kagum dari Michael adalah ketika Mike, nama panggilannya, mengajar dia tidak pernah duduk. Selalu berdiri. Dari pukul 8 pagi saat pelajaran dimulai sampai pukul 5 sore saat pelajaran selesai. Dia juga tidak pernah minta izin ke toilet. Pelajaran yang dia ampu selalu selesai tepat satu bab pada hari itu. Banyak sekali pelajaran yang kami dapatkan dari seorang Mike.

Guru terakhir adalah ms. Ami. Beliau mendapat jadwal mengajar setiap hari jum'at. Seorang guru yang memiliki metode megajar yang sangat fun dan punya banyak permen serta kue untuk dibagikan kepada kami. Setelah capek belajar di kelas selama lima hari sebelumnya, hari jum'at terkadang menjadi hari yang dinanti karena bisa tetap belajar tapi sambil bermain.

  Saat tulisan ini ditulis, kami baru saja menyelesaikan Mock Test pertama. Selama ini aku telah terbiasa dengan reading, listening dan writing. Tapi untuk speaking, yang di interview oleh bung rafiq, aku masih harus banyak latihan berbicara dengan Mike, bung Rafiq, Simon dan Ms. Zizi serta belajar melatih mental dengan teman-teman yang lain. Speaking masih menjadi masalah terbesarku. Mungkin karena aku masih belum terlalu menyerap nila filosofis dari nasehat bung Rafiq. Tidak apa-apa kukira, karena masih ada empat minggu lagi dan ketika pelatihan ini selesai aku akan mengenang ketidakmampuanku melalui tulisan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun