Mohon tunggu...
zakhi fallas
zakhi fallas Mohon Tunggu... -

slenge'an tapi punya sikap

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nestapa PKB Setelah Ditinggal Oleh Rhoma Dan PBNU

16 Mei 2014   21:55 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:27 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

KH Said Aqil Siradj pada hari ini (16/5/2014) dengan lantang menyuarakan dukungannya kepada calon presiden dari partai Gerindra, yakni H. Prabowo Subianto.

Tentu dukungan kiai jebolan dari timur tengah ini mempunyai alasan yang mendasar sebagaimana pernyataannya yang disampaikan pada tanggal 17 Desember 2013, “Kita mengharapkan pemimpin yang konsisten, tegas, sprotif, bersih, berani, nasionalis, religius. Sampai saat semua ini masih ada pada Prabowo.” (Inilah.com)

Beliau sendiri juga nampaknya sangat menantikan seorang pemimpin yang tegas dalam memerintah, apalagi yang mempunyai perhatian luas kepada ekonomi rakyat kecil, kesejahteraan bangsa, berani bertindak tegas dalam menghadapi investor asing dan yang lain sebagainya, dimana karakter ini melekat pada sosok purnawirawan Kopassus Prabowo Subianto.

Sikap KH Said Aqil yang lebih mendukung Prabowo tentu bertolak belakang dari apa yang sudah dilakukan Cak Imin, yang jauh-jauh hari sudah mendeklarasikan Parta Kebangkitan Bangsa untuk segera merapat ke PDI-Perjuangan dengan mengusung Ir. Jokowi sebagai calon Presiden.

Jokowi pun saat ini tengah mendapat terpaan isu dari beberapa pihak bahwa dia adalah cukong asing, klemar-klemer, capres boneka, dan yang lain sebagainya. Meski hal ini bisa benar dan bisa juga salah.

Tentu apa yang dilakukan oleh pak Kiai akan menentukan pola pikir masyarakat nahdliyin yang sebelumnya selalu diarahkan oleh cak imin untuk mendukung Jokowi, apalagi sang kesatria bergitar H. Rhoma Irama sudah mencabut dukungannya kepada PKB akibat kekecewaan beliau dengan sikap partai tersebut yang lebih rela untuk berkoalisi dengan PDI-P.

Alasan bang Haji untuk tidak mendukung sikap cak imin pun sangat mendasar, bahwa Jokowi tidak amanah dalam menjalankan tugasnya sebagai gubernur.

Perolehan suara kurang lebih 9% Parta Kebangkitan Bangsa mungkin kelak pada pil-pres mendatang akan menurun drastis, sebab dalam tradisi warga Nahdlatul Ulama’, “dawuhe” (perkataannya) sang Kiai baik KH Said Aqil Siradj serta KH Rhoma Irama lebih berhak untuk diikuti daripada seruannya cak Imin yang menjabat sebagai ketua Partai Kebangkitan Bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun