Sistem Pertanian Indonesia

Pertanian merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yaitu tumbuhan yang dimana pemanfaatan tersebut kemudian menghasilkan bahan pangan, bahan bagu industry, ataupun sumber energy serta untuk mengelola lingkungan hidupnya seperti perawatan lahan cocok tanamnya. Biasanya orang lebih mengerti bahwa pertanian itu merupakan memanfaatan budidaya tanaman serta penangkaran hewan ternak.

Ada beberapa contoh budidaya dalam pertanian, salah satunya yaitu pertanian Hotikultura artinya yaitu budidaya tanaman kebun. Hortikultura meliputi bagaimana cara pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, produksi tanaman, hama, dan penyakit, panen, pengemasan dan distribusi. 

Maka dari itu bisa di sebutkan dengan istrilah lain bahwa Hortikultura merupakan salah satu metode budidaya pertanian modern. Selain itu ada juga contoh Pertanian Organik, karena sistem pertanian yang di cetuhkan pada tahun 70-an memiliki dampak negatif karena penggunaan pupuk dan obat-obatan kimia yang mengakibatkan kerusakan lingkungan bahkan dampaknya tersebut juga mengancam kesehatan manusia. 

Maka dari itu pada era 80-an masyarakat mulai melakukan gerakan pertanian organik dimana gerakan tersebut dinamai dengan gerakan revolusi hijau. Pengembangan pertanian selalu identik dengan tanah, namun ada suatu budidaya pertanian yang memanfaatkan sirkulasi air yaitu pertanian Hidroponik. Dimana pertanian tersebut telah di kemukakan sejak kurang lebih tahun 1672.

Di Indonesia sistem pertanian memiliki peranan sangat penting untuk pembangunan perekonomian nasional. Namun disisi lain adanya pertanian tersebut kurang di anggap serius oleh pemerintah. Bahkan program pemerintah pun tidak seberapa terarah bahkan cenderung menjerumuskan.

Rekap perjalanan pertanian di Indonesia saat ini masihlah belum menunjukan hasil yang maksimal, tingkat kesejahteraan petani masih dalam katergori kurang baik. Ada beberapa hal yang sangat mendasari kenapa pembangunan pertanian Indonesia itu sangat penting, salah satunya yaitu dari potensi SDA yang sangat besar dan beragam, serta banyaknya kebutuhan hidup penduduk Indonesia yang bergantung pada sektor pertanian tersebut. Waluapun potensi pertanian Indonesia sangatlah besar namun kurangnya pemberdayaan petani dan sektro pertanian secara menyeluruh membuat  potensi tersebut tidak termanfaatkan.

Pada masa yang akan datang, pembangunan pertanian haruslah dapat menghadapi perubahan terhadap tatanan politik di Indonesia yang mengarah pada era demokratisasi. Maka dari itu pembangunan pertanian di Indonesia tidak hanya di tuntun untuk mengasilkan suatu produk yang mampu memiliki daya saing namun juga memperhatikan pertumbuhan daerah dan pemberdayaan masyarakat. Beberapa rekomendasi yang mungkin bisa di terapkan mengenai perkembangan sektor pertanian ini adalah:

1. Optimalisasi program pertanian organic serta pemanfaatan lahan tidur untuk pertanian yang produktif dan ramah lingkungan.
2. Regulasi konversi lahan dengan ditetapkannya lahan tersebut menjadi lahan pertanian abadi.
3. Meningkatkan program edukasi pada petani agar menjadi petani cerdas dan berinovasi
4. Perbaikan infrastruktur perntanian dan peningkatan teknologi.
5. Pemberantasan mafia pertanian yang megacaukan harga pasar petani.
6. Peningkatan pengsejahteraan petani agar petani hidup makmur.
7. Melaksanakan bimbingan masal pertanian agar meningkatkan program kewirausahaan.

Ada berbagai macam cara yang dapat di lakukan untuk meningkatkan pengermbangan sektor pertanian terutama untuk kesejahteraan para petani. Hal tersebut bukan hanya untuk sebagian golongan petani saja namun untuk mencapai pondasi yang kuat untuk pengembagan pertanian nasional. Pembangunan sistem pertanian tersebut agar menciptakan sistem dan tata nilai yang lebih luas.