Namun, problem sosial masih menjadi ancaman laten: kesenjangan ekonomi, pendidikan yang timpang, dan kerentanan terhadap ideologi ekstrem dapat melemahkan pertahanan bangsa dari dalam. Oleh karena itu, memahami kesejahteraan sosial sebagai bagian dari sistem pertahanan non-militer menjadi keharusan strategis.
Pertama, kesejahteraan sosial memperkuat fondasi ketahanan nasional. Masyarakat yang terpenuhi kebutuhan dasarnya memiliki ketahanan fisik dan mental yang tinggi untuk menghadapi ancaman bencana, krisis, maupun infiltrasi ideologi.
Kedua, kesenjangan sosial berpotensi menimbulkan ketidakstabilan politik. Ketidakadilan dalam distribusi sumber daya dapat memicu konflik horizontal dan melemahkan legitimasi negara.
Ketiga, nilai-nilai budaya seperti gotong royong dan solidaritas sosial menjadi bagian penting dari modal pertahanan bangsa. Jika nilai ini terkikis oleh ketimpangan dan ketidakpercayaan, maka daya tahan sosial akan melemah.
Keempat, kesejahteraan menciptakan rasa aman dan optimisme individu terhadap masa depan. Rakyat yang percaya pada negara lebih sulit terpengaruh oleh propaganda destruktif.
Kelima, keberhasilan program kesejahteraan sosial juga memperkuat posisi diplomasi pertahanan Indonesia di dunia internasional. Negara yang stabil dan sejahtera lebih disegani dalam kerja sama global.
Penutup
Pertahanan sejati tidak hanya dibangun dari barisan senjata, tetapi dari rakyat yang sehat, berpendidikan, dan sejahtera. Kekuatan bangsa tidak hanya diukur dari jumlah tank atau jet tempur, melainkan dari dapur yang mengepul, sekolah yang penuh tawa, dan masyarakat yang percaya negara hadir untuk mereka.
Kesejahteraan sosial bukan urusan pinggiran, melainkan "medan tempur" pertama dalam menjaga kedaulatan bangsa. Jika rakyat sejahtera, maka efek gentar (deterrent effect) Indonesia akan meningkat secara alami. Karena itu, integrasi antara kebijakan kesejahteraan dan strategi pertahanan harus terus diperkuat agar Indonesia tidak hanya kuat di medan perang, tetapi juga tangguh di kehidupan rakyatnya.
*Rasharul (Romo) & Iwan Cahyono
(Pemerhati isu pertahanan dan kesejahteraan publik)
#KesejahteraanSosial #PertahananNegara #Kompasiana #IndonesiaTangguh