Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengapa Manusia Merasakan Sensasi Mistis?

2 November 2021   14:00 Diperbarui: 4 November 2021   14:00 1255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
man looking huge ghostly hooded figure | Sumber: Shutterstock

Di mana-mana penampakan dengan bentuk dan suara yang menyeramkan, apakah itu halusinasi belaka atau memang demikian adanya?

Sebagian dari kita tentu pernah mengalami hal ini, ketika matahari mulai tenggelam dan cahaya mulai redup penampakan mulai eksis, suasana itu mulai hadir dalam hati dan pikiran bahwa kita akan didatangi oleh sosok yang bermacam rupa dan ragam suara memangil dan berbisik seolah dekat sekali dengan kita. hiiiii...seram.

Siapa yang pernah mengalami hal serupa, suatu ketika sedang enak melakukan sesuatu di ruangan tiba-tiba ada aroma wangi semerbak namun kita sadar bahwa tidak ada orang lain selain kita di dalam rumah tersebut. 

Ingin lari tetapi tidak tahu mau kemana karena sudah malam dan takut mengganggu tetangga, akhirnya masuk ke kamar dan mendekam di kamar dengan berbagai kecamuk pikiran yang tidak menentu. Mencoba untuk berdamai dengan diri dan menyertakan logika tetapi gagal...naaah!

Bagi para empath hal ini bukan hal yang mengerikan karena sudah terbiasa dengan hal semacam ini dalam kehidupannya terutama bagi para indigo atau pemilik indera ke enam. 

Namun hal ini akan sangat menakutkan bagi para individu yang tidak mengetahui tentang paket dirinya sendiri. Ada apa dengan dirinya, siapa yang ia lihat tersebut, kenapa bisa melihat dan bagaimana agar ia tidak melihat lagi atau mengurangi rasa takutnya ketika hal itu kerap terjadi dalam kehidupannya?

Sensasi Mistis 

Darah mempunyai jaringan dengan nama, sirkulasi darah dan saraf mempunyai jaringan saraf maka energi juga mempunyai jaringannya sendiri yaitu meridian. 

Manusia diberikan titik-titik meridian di bawah kulit oleh tuhan sebagai lalu lintas atau jalur energi yang keluar dan masuk ke dalam tubuh yang berasal dari alam semesta, ini persis seperti jalan yang memiliki hambatan, titik awal, akhir dan persimpangan serta jalan yang lancar. Titik meridian ini ada yang sensitif ada yang tidak.

Meridian yang lancar akan menciptakan keharmonisan di dalam tubuh, tubuh akan sehat dan nyaman. Meridian tidak terlihat oleh mata tidak seperti jaringan lainnya yang dapat dilihat seperti saraf dan jaringan lainnya. 

Sensitifnya meridian tersebut terjadi karena beberapa faktor yaitu bawaan secara genetika, selalu tersiram dengan air wudhu, minum air putih yang cukup, tidur yang cukup, mengelola energi dari negatif ke positif sehingga mampu membersihkan jalan energi tersebut dengan cara-cara khusus dan lainnya.

Titik meridian ini juga dapat tersumbat ketika individunya melakukan hal sebaliknya, tertimpa energi negatif dari luar dirinya (Ain), faktor makanan dan minuman yang kurang baik dan lainnya. 

Bila meridian tersumbat maka sirkulasi energi menjadi tidak selaras di dalam tubuh dan tubuh mudah mengalami hal yang membuat tidak nyaman serta mudah sakit. Energi negatif di dalam dirinya sulit untuk keluar, seolah terperangkap di dalam dirinya, berputar melingkar terus menerus dan menyiksa dirinya.

Pintu keluar dan masuknya energi tersebut (meridian) akan membuat seseorang sensitif terhadap energi di sekitarnya dan dapat merasakan berbagai energi yang ada seperti energi yang positif dan negatif serta mampu menterjemahkannya ketika ia memiliki jenis empath tertentu di dalam dirinya.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa empath adalah rasa empati yang sangat tinggi (unsur batin) di diri orang tersebut sehingga ia mudah sekali merasakan hal-hal di luar dirinya ketika pembuluh meridiannya bersih dari sumbatan. Dampaknya ia akan mudah mengalami sensasi mistis bila di sekitarnya terdapat energi negatif.

Ketika ia merasakan energi negatif dengan sensasi merinding pada kulitnya maka otak akan menterjemahkannya dengan gambar atau bentuk yang mengerikan sesuai dengan informasi yang pernah tersimpan mengenai bentuk-bentuk makhluk halus pada Long Term Memory (LTM) dan melakukan recall sehingga memunculkan bentuk mengerikan tersebut di kedua matanya. 

Itu sebabnya kita akan melihat penampakan tersebut seolah nyata dan ada di dekat kita, padahal kita hanya merasakan energinya saja. Makhluk halus yang sering disebut dengan jin dan setan tidak memiliki wadah atau wujud ia hanya berupa energi.

Sumber: Shutterstock
Sumber: Shutterstock

Energi yang Terbentuk

Orang-orang yang dominan otak kanan akan cenderung memunculkan gambar (visual) dari suatu informasi yang diterima dan menjadi sugesti yang kuat ketika terjadi secara berulang.

Demikian pula hal-hal supranatural yang sering terdengar olehnya maka ia akan dengan mudah memunculkan gambar tersebut ketika mendengar suatu cerita atau informasi dari sekitarnya. 

Apakah ia tersugesti dengan cerita bahwa ia melihat penampakan di suatu tempat? Tentu saja iya karena informasi tersebut telah membuatnya berpikir seolah penampakan itu ada di sana bagi orang yang dominan otak kanan, bagi orang yang dominan otak kiri ia akan mudah menampik karena sifat otak kiri menganalisis informasi  dan membuatnya cenderung tidak percaya dengan penampakan.

Kembali lagi bahwa energi tidak memiliki bentuk, orang yang melihat penampakan dibantu oleh pikiran yang akan membentuknya sesuai dengan sensor meridiannya. Ketika ia merinding maka seolah itu adalah energi negatif dan ketika ia tidak merinding seolah itu bukan energi negatif. Alat sensor para empath adalah batinnya (indera yang ke enam) di dalam dirinya sendiri, dari meridian masuk hingga kepada sensor utamanya yaitu batin.

Siapa yang dilihatnya? Bisa saja suatu energi yang dimanipulasi oleh pikirannya dan bisa saja karena sugesti negatif yang berasal dari orang lain yang tersimpan pada LSM nya. 

Mengapa penampakan hantu terkesan berbeda antara hantu Indonesia dengan hantu yang ada di luar negeri? Pikiran memanipulasi bentuk energi sesuai dengan informasi melalui kedua mata dan telinga tentang hantu di negara masing-masing. 

Apakah merasakan energi harus melalui penampakan? Tentu saja tidak, merasakan energi sama halnya seperti kita merasakan adanya desiran angin pada pembuluh meridian yang ada di seluruh tubuh.

Pikiran Merupakan Pintu Masuk Sugesti

Saya pernah ditanya oleh seorang teman, apakah saya pernah melihat penampakan? Dulu sewaktu kecil saya sering melihat penampakan tersebut dan apakah merasa takut? Tidak. Saya tidak merasa takut ataupun lari karena saya tidak tahu kalau makhluk itu bisa mendekati saya atau akan melukai saya. Makhluk itu hanya melihat saja lalu pergi.

Setelah saya memahami apa itu penampakan semenjak itu pula saya tidak lagi melihat penampakan. Hanya masih dapat merasakan energi di sekitar saya namun tidak lagi tersugesti atau merasakan apapun terhadap energi tersebut karena saya hanya berpikir netral dan saya menganggap bahwa seluruh yang ada di dunia ini wadahnya saja yang berbeda namun isinya tetap sama yaitu energi. 

Manusia, hewan, tumbuhan, jin, malaikat dan benda-benda yang ada di sekitar kita adalah energi yaitu terbuat dari produk dasar yang sama yaitu energi.

Melalui pemahaman dasar itulah yang membuat saya tidak lagi risau dengan penampakan yang pada akhirnya penampakan bukanlah hal besar dalam hidup kita. Bagaimana menyikapi penampakan yang kerap terjadi dalam hidup kita? Tentu saja dengan pemahamannya terlebih dahulu. 

Seperti yang saya tulis di atas bahwa kita hanya merasakan energi tetapi bukan melihat energi dengan kasat mata tetapi karena Long Term Memory yang memanggil ulang infomasi yang kerap kita lihat dari film horror atau cerita tentang makhluk astral yang sering beredar tersebut.

Otak manusia sering menggambarkan bentuk-bentuk dari sebuah energi ke dalam bentuk komik, film, cerita dengan suara-suara yang menyeramkan sehingga fokus dan menurunkan frekuensi otak pada otak kanan menuju theta sehingga membuat manusia menjadi takut dan tidak mampu bergerak. 

Ketika mengalami ketakutan, gelombang otak dinaikan pada frekuensi yang sibuk menuju gelombang beta maka otak akan mulai menganalisa suara dan gambar tersebut dan mendorong kita untuk mencari tahu serta berkesimpulan secara logika hingga menghilangkan perasaan takut tersebut. Membuyarkan fokus pada gambar yang seram dengan mulai mengajak otak memikirkan hal lain yang bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun