Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Maraknya Video Porno di Facebook Meresahkan Pengguna

28 April 2021   09:06 Diperbarui: 28 April 2021   09:21 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber. cyber crime/flickr

Saat ini sedang marak berita mengenai video porno yang dikirimkan oleh orang tidak dikenal melalui facebook massanger. Mungkin kita pernah mendapatkannya dan para cyber crime tersebut sedang berupaya meretas akun dan melakukan pencurian uang serta membongkar data pribadi untuk tujuan tertentu. Tindakan phishing ini sangat meresahkan pengguna facebook.

Ketelitian dan kejelian terhadap penggunaan internet dan jejaring sosial dapat menyelamatkan para pengguna dari peretasan data pribadi. Phishing ini merupakan kegiatan pencurian melalui teknologi. Dan sangat merugikan para peselancar dunia maya.

Phishing adalah tindak kriminal (cyber crime) motif pencurian uang hasil dari peretasan informasi pribadi sipengguna hingga peretasan akun jejaring sosial. Phishing merupakan bagian dari spam dan bersifat meluas, berisi konten tautan atau link palsu yang sengaja mengarah ke alamat situs web dalam rangka memeras pengguna. Phising ini menargetkan situs-situs besar agar calon korban tidak curiga.  

Dikatakan oleh juru bicara kementerian kominfo, Dedy Permadi, hasil investigasi facebook menunjukan ada upaya phising yang dilakukan oleh oknum tertentu kepada pengguna. Diarahkan untuk mengakses link yang di-tag ke mereka. Mass-tagging terjadi secara acak dan tidak ditargetkan ke individu tertentu.

Dedy mengatakan bahwa, saat ini facebook telah menghapus halaman yang telah terlibat dalam upaya phishing tersebut. Facebook juga telah melakukan blokir terhadap link yang mencurigakan, agar tidak dapat diposting di atas platform mereka. Kominfo mengimbau masyarakat untuk tidak mengakses link atau pesan yang mencurigakan dan menjaga keamanan akun dengan memastikan kembali pengaturan keamanan, aplikasi percakapan dan email mereka.

Kegiatan phishing tersebut dapat mencuri akun facebook dan data pribadi korban. Dikatakan oleh pengamat keamanan siber dari vaksincom, Alfonso Tanujaya, bahwa aksi tersebut dilancarkan secara massal dan dirancang menggunakan facebook page dan bertujuan untuk mencuri kredensial akun korban. Pelaku menggunakan sarana mention atau tag tanpa perlu menjadi teman.

Pencurian data pengguna dan memeras uang korban dengan membongkar kata sandi juga kartu kredit dan digunakan mereka untuk tujuan tertentu. Dengan mengklik tag tersebut, pengguna secara tidak langsung telah membuka dan memberikan datanya kepada pelaku. Saat akun berhasil dicuri maka akan digunakan untuk menyebarkan informasi link Facebook page link video porno lagi, kekontak mereka, artinya saat pengguna sudah mendapatkan video porno maka akun mereka telah berhasil diretas. 

Phishing ini tidak hanya memasuki facebook tapi menyerang situs- situs besar lainnya untuk menghindari kecurigaan, dapat menyamar sebagai orang atau memiliki bisnis terpercaya dalam sebuah komunikasi elektronik resmi. Kejelian dan ketelitian ketika berselancar didunia maya terutama dalam menggunakan aplikasi sangat berguna untuk menjaga keamanan akun pribadi. Baca dan teliti lagi, hentikan penelusuran ketika mengetahui ada keanehan terhadap situs yang akan dibuka. 

pengelabuan ini membuat website mirip dengan aslinya namun selalu ada pembeda dari keaslian sumber resmi dengan palsu. Ciri dapat dilihat dari nama domain yang aneh, form pengisian data yang mencurigakan, bahasa yang berbeda. Dapat melakukan cara, arahkan mouse ke link tersebut tanpa diklik, kemudian akan muncul informasi URL dari link tersebut, jika mengarah ke website asli berarti dari sumber resmi namun bila mengarah ke website tidak dikenal sebaiknya hentikan penelusuran.

Jangan melakukan pengisian form yang mengarah kepada data pribadi terutama data mengenai financial. Lakukan transaksi yang menggunakan protokol HTTPS saja untuk memastikan kita sedang berada di website yang aman. Jangan langsung mengklik link yang diterima, cermati terlebih dahulu dengan cara yang disebut di atas agar dapat meminimalisir pengelabuan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun