Mohon tunggu...
Zainul Arifin
Zainul Arifin Mohon Tunggu... Guru - PENDIDIK SEJATI ADALAH YANG TAK PERNAH MINTA IMBALAN ATAU GAJI

Biodata Zainul Arifin Dilahirkan di Jember, 17 November 1990. Riwayat pendidikan : MI HID MUB, Mts HID MUB, SMA SATYA DHARMA, S1 STAIFAS KENCONG, S2 UIN KHAS JEMBER. Riwayat Pendidikan Non Formal: 'PP. ASUNNIYYAH KENCONG JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Tradisi Pendidikan Parenting yang Hilang di Era Milenial

4 Februari 2023   07:00 Diperbarui: 4 Februari 2023   07:07 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Dimulai dari istilah perimbon jawa dalam ramalan joyo boyo bahwasanya diera zaman akhir akan banyak orang tua yang ikut pada kemauan oang tua. Disebutkan bahwasanya dimasa akhir dari peradaban manusia, anak yang seyogyanya mengikuti arahan dari orang tua malah posisinya terbalik. Orang tua tidak punya kuasa penuh terhadap arah untuk pendidikan anaknya. 

Anak didalam Islam merupakan angerah dan kebanggan yang luar biasa. Al-qur'an menyebutkan bahwasanya termasuk dari kesenangan duniawi yang diberikan kepada manusia adalah anak. Anak memeiliki kedudukan penting dalam Islam. Karena selain dari pada sebagai tongggak perjuangan untuk terus menghidupkan agama, anak juga diharapkan mampu menjadi bagian terbaik dari investasi dari pada orang tua. 

Sehingga dari sini sudah sepatutnya, orang tua harus memperhatikan dan mengarahkan anak secara serius didalam pendidikanya. Karena sudah menjadi fakta publik saat ini, banyak dari generasi muda yang tidak merengkuh pendidikan sewajarnya. 

Banyak dari mereka bekerja bengkel, mekanik, buruh lepas, petani, kuli bangunan, loper koran, dan lain-lain yang membuat miris bagi kita melihatnya. Bukan karena mereka bekerja keras, namun pada bagaimana mereka tidak merasakan pendidikan. Bukan karena faktor miskin yang membuat mereka seperti itu, tapi karena juga kurang andilnya orang tua dalam mengurus dan mengarahkan mereka. 

Nabi SAW dalam sebuah pesan haditsnya mengatakan: Ajarilah anak-anakmu dengan tiga hal:"Cinta Nabimu, Cinta keluarga nabimu, dan membaca Al-Qur'an. Dari pesan luar hadits ini Rasulullah SAW mengajak kepada para orang tua untuk mendidik anak-anaknya dengan mencintai nabi mereka yakni nabi Muhammad SAW, lantas setelah itu mencintai Keluarga, anak anak, serta sahabat nabi. Dan baru yang terakhir baru mengajari mereka dengan al-Qur'an. Sudah menjadi fakta umum, ibu dan bapak diera milenial sekarang ini tidak begitu mementingkan mengenalkan kepada anak-anaknya tentang profil nabinya.  

Sungguh miris bagi kita kaum muslim, ketika mendengar jawaban anak-anak kita ketika ditanya tentang ibunda nabi, usia kapan nabi menerima wahyu, paman-paman nabi mereka menjawab dengan salah-salah, loading dan bahkan tidak terjawab sama sekali. 

Lebih miris lagi, ketika anak-anak kita diusia aliyah bahkan sudah berada dijenjang perguruan tinggi tidak terampil membaca al-qur'an dan masih belum mengenal huruf arab. Ada apa ini? Tentunya tidak bisa disalahkan begitu saja kepada anaknya, tapi lebih mawas diri lagi kepada orang tuanya yang mendidik. Orang tua sekarang kehilangan ruh mendidik anak-anaknya. Tidak mau repot mereka kasih HP, atau permainan permainan yang menjadikan anak ketagihan dan enggan untk meninggalkannya.

 Orang tua sekarang kuran cengkeramnya kepada anak-anaknya, hanya karena takut dilawan, takut kabur dari rumah, takut frustasi dan lain sebagainya mereka biarkan anak-anak mereka bebas sebebasnya tanpa peduli terhadap resiko. Oleh karenanya, harapan kita bersama, mari kita menjadi orang tua yang tega, yang mampu menyampaikan pendidkan ala Rasulillah kepada anak anak kita disaat usia anak-anak kita masih belia, agar kelak mereka menjadi anak yang betul-betul bisa bebakti dan menyenangkan kepada agama.

Oleh: Zainul, M.Pd.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun