Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menteri Syafruddin: Kesuksesan Seseorang Tergantung Restu Ibu

17 Oktober 2019   09:01 Diperbarui: 17 Oktober 2019   09:23 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri PANRB, H Syafruddin. (foto:adityo)

Doa dan Restu ibu sangat menentukan kesuksesan seseorang. "Maka dari itu muliakanlah ibumu, sebab kesuksesan seseorang tergantung restu ibu," ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (PANRB)), H Syafruddin, di penghujung masa jabatannya sebagai anggota Kabinet Kerja  Jokowi-JK.

Lahir 12 April 1961, di Makassar dan besar di  Majene, Sulawesi Barat. Pak Syaf -begitu ia disapa- semasa kecil dididik dan digembleng dengan sangat keras dan religius oleh orang tuanya, khususnya ibu kandungnya, Ibu Lulu. 

Maka tidaklah mengherankan bila mantan Wakapolri ini, hingga saat ini begitu sangat  menghormati dan memuliakan serta  menjadikan ibunya sebagai orang yang harus dimintai restu. Acap kali dan selalu saja bila ia akan melakukan sesuatu hal, ia langsung mendatangi ibunya di Makassar. Apalagi jika ia mendengar Sang Ibu membutuhkan kehadirannya, ia langsung menghentikan segala aktifitasnya, apapun itu. Ia langsung mengurus ibunya dan menanganinya sendiri. "Seorang ibu, yang dibutuhkan itu kehadiran diri kita di sampingnya, tentu dengan belaian dan rasa kasih sayang yang lembut,'' katanya.

Jika Pak Syaf tak bertemu  ibunya, maka minimal dua kali ia menelpon  ibunya di Makassar. Dan itu berlangsung  setiap hari. 

Pak Syaf yang berkarir dari bawah sangat menghargai proses. Termasuk bagaimana ia mengidolakan Wapres Jusuf Kalla, dan akhirnya mengikuti jejak karier idolanya itu di berbagai bidang, khususnya di kegiatan sosial dan keagamaan. Saat ini Pak Syaf tampil sebagai Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Di kepolisian, Pak Syaf dinilai berhasil dalam mengembangkan kariernya hingga menjadi orang nomer dua di Kepolisian Republik Indonesia. Sebuah prestasi yang cukup prestisius. 

Di ladang pengabdian lain, terutama dalam memajukan olahraga nasional hingga mengharumkan nama bangsa, puncak prestasi Pak Syaf ketika menjadi Pimpinan Kontingen Indonesia, atau lazim disebut Chef de Mission (CdM) pada Asian Games 2018 yang lalu. Di ajang itu Pak Syaf  sanggup membawa Indonesia berada di deretan 4 besar negara-negara di Asia dalam bidang Olahraga, setelah China, Jepang dan Korea Selatan. Sebuah prestasi gemilang yang tak pernah diraih bangsa ini sebelumnya.

Nah, bagaimana kisah hidup seorang Pak Syaf, dari kecil hingga sekarang, termasuk  mimpi dan cita-citanya menjadikan Indonesia bersatu dalam harmoni, dan harapan-harapannya buat umat Islam dan negara yang dicintainya, simak video  wawancara dengan Pak Syaf di kanal Youtube Upi Show berikut ini:

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun