Mohon tunggu...
Zainal Prima Putra
Zainal Prima Putra Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Senyum Memperbuat Rintih Peradaban

11 Maret 2019   22:30 Diperbarui: 11 Maret 2019   22:39 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri -Soekarno, Presiden Indonesia Pertama Kelahiran 1901-1970".

Dapat dibayangkan bahwa semua imaginasi sistem menyandingi paripurna, penulis kembali merenung mengapa sih ini masih tetap saja terjadi..? dan sebenarnya, untuk apa pencapaian ini diperjuangkan..? penulis termangu, saat berlangsung Diskusi Kebangsaan bersama petinggi KPK, Beberapa petinggi Eksekutif dan Legislatif di Indonesia, kala itu penulis berkesempatan menjadi salah satu panitia "Dialog Kebangsaan", di BEM Universitas.

Penulis merasa sepi ditengah keramaian, sejenak berpikir begini, "Mungkinkah korupsi di Indonesia sudah menjadi ketetapan alamiah..?" tapi tunggu dulu jangan gitu dong kita harus optimis.. negara ini telah kita mulai, ya.. permasahan tentu ada, mari berpikir solusi, ujar salah satu pembicara, kala itu berhasil memecahkan renungan penulis, demikian ini harus dihentikan. Kemudian, selepas diskusi tersebut, satu minggu lebih penulis berkontemplasi.

Akhirnya, penulis menemukan cara terbaik, yang lalu biarlah berlalu namun, cukup sudah senyum memperbuat rintih peradaban, kedepan semua ini harus segera diakhiri, sebagai langkah pencegahan korupsi di Indonesia butuh wadah independen prosedural yang dapat diterima dan diakui secara luas, kontemplatif aktif menuju integritas nilai yang lebih tuntas. Menyadari pentingnya keterarahan pendidikan, penulis menilai perlu dibentuk sebuah lembaga pendidikan dan pelatihan (diklat) khusus menangani pencegahan terhadap korupsi yang berlaku secara nasional kemudian disebut Special Institute of Countermeasures Corruption Sciences Indonesia (SICSI).

capture-jpg-5c8650b3c112fe618611f3d2.jpg
capture-jpg-5c8650b3c112fe618611f3d2.jpg
 

Lembaga ini diberi kewenangan merekrut sumber daya manusia Indonesia yang berkompeten di bidang pemerintahan, mengeluarkan rekomendasi berupa (sertifikasi) sebagai syarat awal mengajukan diri menjadi bakal calon aparat penyelenggara negara baik tingkat pusat maupun daerah. Mengenai rekomendasi (sertifikasi) diberikan bagi calon aparatur penyelenggara negara yang memenuhi standar integritas anti korupsi diawal, dinyatakan selesai mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) serta lulus uji publik (public assessment) dari lembaga Special Institute of Countermeasures Corruption Sciences Indonesia (SICSI).

"Ide-ide Membentuk Manusia. Kita Adalah Bagaimana Kita Berpikir, Dan Negara Adalah Bagaimana Rakyatnya Berpikir - Anonim."

Kedepan, narasi ini krusial untuk di kembangkan, apabila negeri ini ingin sebuah transfigurasi orientasi kian lebih baik, seperti yang banyak di katakan kalangan partai politik, kelompok kepentingan, hingga penyelenggara administrasi negara, sering membludak ketika dalam situasi kondisi penjaringan kader dan pendulangan suara sedang menjamur, yang katanya usut punya usut demi melanggengkan kepentingannya, dari bilik-bilik kampus hingga forum internasional. Bukankah begitu kawan-kawan, hehe..

Benar adanya rekan sekalian, penyelenggara negara kontemporer ini cerdas secara intelektual karena mampu menembus kompetisi sengit untuk masuk ke dalam sistem pemerintahan, namun disini masalahnya, guna membangun konfigurasi bangsa lebih terarah, melihat maraknya kasus korupsi di indonesia, sepertinya aparatur penyelenggara negara cendurung kekurangan sisi kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, nah.. disinilah saudaraku lembaga khusus ini hadir.

Penulis memahami demikian, namun perlu sahabat sekalian ketahui, penulis belum cukup kuat melakukan demikian ini sendiri, penulis kira masih terdapat banyak batasan perihal, arah gerak karena hingga tulisan ini dibuat penulis belum memiliki power lebih dalam mempengaruhi kebijakan publik, penulis berharap dari simak pembaca hadir sosok yang mampu berkolaborasi dengan penulis untuk memperwujudkan demikian. Untuk apa..? sebuah perubahan jangka panjang yang sedang kita perjuangkan dan sama-sama kita inginkan, "Indonesia is free of corruption and its cronies", Kedepan payung hukum yang benar-benar mampu dinilai perlu guna menjamin gerakan.

Hanya ini sementara yang dapat di paparkan, salam hangat dari penulis, Zainal Prima Putra Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Sriwijaya. Bergeraklah kawan, jangan pernah mau digerakkan !!! Sampai jumpa di arena yang sesungguhnya..

Jangan tanya apa yang dilakukan oleh negara untukmu, tapi tanyalah apa yang kamu bisa lakukan untuk negara - John F. Kennedy, Presiden dan Politikus Ke-35 Amerika Serikat Kelahiran 1917-1963".

Sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun