Mohon tunggu...
Zainal Mustofa Misri
Zainal Mustofa Misri Mohon Tunggu... Konten Kreator, Aktivis Sosial

Dari sudut-sudut kabupaten Serang, Banten bermuara disini | Pemantau Tipikor | Independent | Transparan | Faktual | Jurnal | News | Opini | Cerita | Desas Desus | Fakta | Sisi Gelap | Info A1 | Kritis | Tajam | Ilmiah | Populer | Terkini |

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Menelisik Gerbang Bertuliskan Aksara Tiongkok di Kota Serang, Banten

17 Agustus 2025   00:03 Diperbarui: 17 Agustus 2025   10:45 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang Proyek Kawasan Industri di Kota Serang bertuliskan aksara Tiongkok, Sumber: Bantennews.co.id

Nama "Zhou" (sekitar 1046--256 SM) pada proyek ini tidak hanya mewakili umur panjang, tetapi juga kebijaksanaan, filosofi, dan tatanan. Dinasti terlama yang berkuasa di Tiongkok ini adalah era di mana para pemikir besar seperti Konfusius dan Laozi hidup. Nama ini menunjukkan bahwa "kota industri" yang dibangun tidak hanya fokus pada materi dan ekonomi, tetapi juga memiliki fondasi sistemik yang kuat dan nilai-nilai yang mendalam.


Ekosistem Investasi Tiongkok dan Relevansi dengan BRI
Di balik nama yang monumental itu, terdapat entitas bisnis yang terorganisir, dikelola oleh dua perusahaan: PT Jaya Dynasty Indonesia dan Xia Shang Zhou Industrial City. Informasi mendetail mengenai proyek ini tidak disebarkan secara sembarangan, melainkan terpusat pada platform khusus yang dikenal sebagai Indonesia Business Guide (). Situs web ini secara eksplisit menyatakan tujuannya: menyediakan informasi pasar terbaru, tren teknologi, hukum, dan regulasi bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia yang dimiliki oleh orang Tiongkok.


Keberadaan platform semacam ini menunjukkan adanya sebuah kerangka kerja terstruktur untuk memfasilitasi dan mengarahkan investasi Tiongkok di Indonesia. Ini adalah manifestasi nyata dari strategi ekonomi yang lebih besar, di mana Tiongkok secara proaktif membangun jaringan dan ekosistem pendukung untuk memperkuat posisinya di pasar global.


Secara tidak langsung, proyek ini dan platform pendukungnya dapat dilihat sebagai bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative, BRI) yang dicanangkan Tiongkok. Meskipun tidak disebutkan secara gamblang, proyek-proyek infrastruktur dan kawasan industri yang masif di luar negeri sering kali merupakan bagian dari BRI---strategi yang mengintegrasikan pembangunan ekonomi dengan pengaruh geopolitik.


Dampak Lokal dan Dinamika Investasi yang Lebih Luas
Proyek Kota Industri Xia, Shang, dan Zhou, dengan skala dan ambisinya, membawa implikasi yang signifikan bagi Serang dan sekitarnya. Di satu sisi, kehadiran proyek ini menjanjikan lonjakan aktivitas ekonomi dan penciptaan ribuan lapangan pekerjaan. Namun, di sisi lain, proyek semacam ini juga memicu pertanyaan yang umum menyertai investasi skala besar dari luar negeri. Akuisisi lahan dalam skala masif dapat memengaruhi struktur sosial dan ekonomi masyarakat sekitar. Isu-isu seperti tenaga kerja asing, transfer teknologi, dan dampak lingkungan menjadi perdebatan yang terus bergulir.


Sejauh mana proyek ini akan memberdayakan tenaga kerja lokal? Bagaimana dampak lingkungan dari operasional pabrik-pabrik di dalamnya? Pertanyaan-pertanyaan ini penting untuk dijawab guna memastikan bahwa investasi ini benar-benar membawa manfaat berkelanjutan bagi Indonesia, tidak hanya bagi investor.


Proyek di Serang ini bukanlah kasus tunggal. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menjadi tujuan utama bagi investasi Tiongkok, seperti proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan kompleks industri nikel di Morowali, Sulawesi Tengah. Setiap proyek ini menjadi studi kasus tentang dinamika yang kompleks antara dua negara. Di satu sisi, Indonesia membutuhkan modal dan teknologi untuk mempercepat pembangunannya. Di sisi lain, Tiongkok mencari pasar, sumber daya, dan peluang untuk memperluas pengaruh ekonominya.


Singkatnya, gapura di Serang adalah metafora dari sebuah narasi yang lebih besar---narasi tentang ambisi, sejarah, dan geopolitik. Ia bukan hanya gerbang fisik, melainkan sebuah penanda di lanskap ekonomi Indonesia, menandai era baru dari interaksi dan dinamika yang rumit antara dua negara. Begitu kira-kira.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun