"Saya tidak pernah putus asa, Kang," ujarnya, matanya berkilat-kilat. "Saya percaya, rezeki itu tidak pernah tertukar. Selama kita mau bekerja keras, pasti ada jalan."
Hujan mulai reda, langit mulai terang. Saya berpamitan kepada Madiri, meninggalkan gubuknya dengan hati yang penuh. Madiri, dengan segala kesederhanaannya, telah memberi pelajaran berharga tentang arti perjuangan dan harapan.
Sekarang jauh dari hiruk pikuk Pasar Rau, di bawah rindang pohon asam, Madiri terus bekerja, menambal ban-ban yang bocor, menyambung hidup yang patah. Ia adalah potret manusia Indonesia, manusia yang tak pernah menyerah, manusia yang selalu mencari jalan keluar dari setiap kesulitan.
Kisahnya akan selalu saya ingat, sebagai pengingat bahwa di balik kesederhanaan, tersimpan kekuatan yang luar biasa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI