Mohon tunggu...
Zainab Azzakiyyah
Zainab Azzakiyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Reporter dan jurnalis amatiran di lembaga pers mahasiswa

Inginnya jadi seseorang yang bukan hanya pelajar tapi juga pembelajar. Sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dukuh Candi, Salah Satu Potret Harmoni Relasi Syiah-Sunni di Bumi Kartini

30 Juli 2022   14:18 Diperbarui: 30 Juli 2022   15:07 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Mbah Muhammad Arif(Sumber: maps.app.goo.gl/xsNtxGArHkcry4D28)

Masalah ukhuwah islamiyah (persaudaraan sesama muslim, red) boleh beda pendapat, tapi ukhuwah wathaniah (persaudaraan sebangsa, red) istilahnya ini ndak boleh. Nah, tetap kita mengacu pada kerukunan. Itu juga karena ada dasarnya, Rasulullah sendiri tidak pernah mengajarkan itu," jelas Bunyamin.

Jam'iyah Muawanah, Titik Temu Sunni-Syiah

Kerukunan yang terjadi antarmasyarakat Syiah-Sunni di Candi Banjaran tentu tidak terjadi begitu saja. Secara historis, butuh waktu untuk meredam konflik yang sempat terjadi akibat adanya perbedaan pandangan. Di masa lampau, pernah terjadi pertentangan akan keberadaan masyarakat Syiah yang dahulunya merupakan penganut Ahlussunnah.

Penganut Syiah 'baru' ini kemudian sempat dianggap sebagai penyimpang. Konflik kian memanas, hingga puncaknya terjadi suatu pelarangan bagi warga syiah untuk menyiarkan kabar kematian di masjid setempat. 

"Dulu pernah, sampai debat karena waktu itu mau nyiarke (menyiarkan, red) orang mati aja orang Syiah di masjid ndak boleh," kenang Bunyamin.

Berutung, menurut Bunyamin, ketegangan dua golongan tidak berlangsung lama dan berlarut. Para sesepuh dan kiai saat itu berbesar hati saling berdiskusi untuk membentuk kerukunan Desa Banjaran. Singkat cerita, lahirlah sebuah organisasi pemersatu bernama Jam'iyah Muawanah yang kokoh berdiri hingga kini.

Senada, Khadijah juga menceritakan hal yang sama tentang peran Jam'iyah Muawanah.

"Jam'iyah Muawanah itu lebih ke kerukunan, pemersatu antara Sunni sama Syiah. Di situ dia memperhatikan kebutuhan sosial mazhab Syiah, mazhab Sunni. Contohnya pas kematian ada iuran, semua ditarik, semua warga membantu orang yang kena musibah," jelasnya.

Lebih lanjut, Khadijah menambahkan Jam'iyah Muawanah merupakan wadah bagi masyarakat untuk mendiskusikan kemaslahatan umat. Peralatan untuk kematian seperti kursi, tenda, dan pemandian jenazah juga disediakan untuk kepentingan umat.

"Itu ndak memandang 'Oh ini Sunni atau Syiah', nggak. Semua boleh pakai. Itu memang poros pemersatu," tandasnya.

Sayang, ketika dimintai keterangan terkait kapan Jam'iyah Muawanah mulai didirikan, keduanya mengaku tidak mengetahui secara pasti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun