Mohon tunggu...
ZAHRUDDIN HODSAY
ZAHRUDDIN HODSAY Mohon Tunggu... Dosen - Saat ini bekerja sebagai Dosen Tetap Yayasan (DTY) pada Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas PGRI Palembang. Mendapat tugas tambahan sebagai PLH Ketua UPT Business & Science Center UPGRI Palembang. Aktivitas di luar pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengambdian kepada masyarakat jg sebagai Perwakilan Zafa Tour (PT Zafa Mulia Mandiri), asesor CGP Kendikbudristek Republik Indonesia, coach UMKM dan Koperasi serta member bisnis logam mulia EOA (Employ of Allah).

Selain sebagai akademisi, Zahruddin Hodsay yang biasa dipanggil siswa dan mahasiswanya pak Hodsay, juga mempunyai hobby menulis ilmiah dan sastra, khsusunya artikel, puisi dan cerpen. Sering juga mengisi kolom opini dan mimbar jumat pada Harian Sumatera Ekspress dan Tribun Sumsel. Mengingat latar s1 akuntansi dan s2 manajemen, sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di berbagai sekolah, kampus, organisasi mahasiswa, yayasan, komunitas, asosiasi, lembaga NGO, masjid dan sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Ketika Hiburan Tak Lagi Menghibur

29 Mei 2022   20:00 Diperbarui: 30 Mei 2022   19:17 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi panggung musik. (sumber: SHUTTERSTOCK/BENOIT DAOUST via kompas.com)

Beberapa bulan lalu, saya menghadiri undangan resepsi pernikahan di gedung yang cukup mewah. Ekspektasi saya tinggi dengan keluarga yang mengundang ini dan memastikan akan hadir. 

Mengingat mereka di mata kami adalah gambaran keluarga yang cukup taat dalam beribadah sehari-hari dengan pakaian yang islami yang selalu terjaga. Pastilah tidak akan ada acara yang aneh-aneh, pikir kami. 

Eh ternyata, saat di lokasi resepsi kami mendengar alunan musik-musik yang seperti biasanya di kampung-kampung. Kami kira hiburannya bakal hiburan yang islami, seperti nasyid atau qasidah. Ternyata hiburannya group band yang vokalisnya seorang perempuan berpakaian serba terbuka. 

Duh, kami mengusap dada. Benar-benar ya, casing tidaklah selalu sama dengan isinya. Bukankah kita sebagai pengundang jasa hiburan dapat merequest kepada mereka agar vokalis menggunakan pakaian sesuai selera kita. 

Bahkan saya pernah menyaksikan seorang vokalis band berjilbab rapi, longgar dan menutup. Ternyata itu permintaan dari tuan rumah yang punya acara. 

Kan logikanya, kita yang bayar mereka. Kalau mereka tidak mau memenuhi permintaan kita kan bisa kita batalkan dan cari pengisi hiburan lainnya. Sekali lagi, hiburan terkadang tak lagi menghibur bagi penonton dan pendengarnya.

Saya pernah mendapat nasehat seorang kawan bahwa mungkin kita tidak akan sanggup menghentikan kedzoliman akibat ulah orang-orang tertentu di tempat tertentu, terlebih orang tersebut punya jabatan dan pangkat yang tak bisa dilawan. 

Tunggu sajalah kata teman saya itu, kematian nanti yang akan menghentikan kedzolimannya. Anda pembaca, pasti pernah mengalami di tempat tinggal atau tempat kerja Anda bahwa kedzoliman itu terputus atau terhenti setelah oknum pembuat kedzoliman meninggal dan kita menjadi lebih tenang dan nyaman. Kalaupun terjadi kedzoliman terulang  oleh penerus setelahnya, sikapi sama saja jika tangan kita tak mampu menghentikannya. 

Tunggu saja sampai ia meninggal, pasti akan terputus kedzolimannya. Bisa jadi oknum-oknum tersebut meninggal akibat terkabulnya do'a-do'a banyak orang yang terdzolimi, bisa melalu kecelakaan atau melalui penyakit yang menyerang hingga kematian datang. Karena sebagaimana kita ketahui salah satu doa yang makbul adalah doa orang-orang yang terdzolimi. 

Maka kita perlu hati-hati, bisa jadi orang-orang di sekitar kita menjadi terdzolimi akibat ulah tangan dan kebijakan kita. Semoga kita bisa menyadari, sebelum doa mereka terkabut. Ih ngeri ya jadinya.

Bila dikaitkan dengan hiburan orgen tunggal yang tidak lagi menghibur di atas, maka nasehat kawan tadi bisa kita terapkan ketika kita tak lagi mampu menyetop budaya-budaya yang mengganggu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun