Perjalanan yang dilakukan dengan kendaraan dari satu tempat ke tempat yang lain, kadang membuat jenuh. Tak hanya itu, kadang membuat emosi jika diserobot atau disalib dari kiri. Atau dari arah depan ada mobil atau truk atau bis atau motor yang nyelonong "memakan" jalan jatah kita.
Selain itu, tantangan ketika "kebanan" atau ban bocor di jalan. Atau rantai putus. Atau ada razia polisi dan lainnya.
Nah, bagaimana agar kita tak jenuh, tak emosi atau setidaknya mengurangi emosi ketika mengendarai kendaraan untuk menuju suatu tempat?
Pertama, sebenarnya ini yang utama. Yaitu berdoa sebelum melakukan perjalanan. Bacaan "Bismillaahitawakkaltu'alaAllaah. Laa haula walaa quwwata illa billaah" akan membuat tenang ketika akan berangkat. Kita menyerahkan segala sesuatu yang akan menimpa kita kepada Allah Swt.
Kedua, jika melakukan perjalanan sendiri, baik mempergunakan motor, mobil, bus atau lainnya, pastikan kita selalu membaca surat-surat dalam Al Quran. Al Fatihah, ayat Kursi, Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas. Juga bisa membaca dzikir.
Ketiga selalu berusaha mengucapkan salam ketika melewati kuburan atau makam. Selain mendoakan yang di dalam kubur, ini sebagai pengingat mati.Â
Keempat, jika pergi secara berombongan, usahakan tetap mengingat Allah. Setidaknya baca doa sebelum berangkat dan membaca ayat Kursi sebelum berangkat. Jika lewat kuburan atau makam, tetap ucapkan salamÂ
Kelima, jika ketika dalam perjalanan sudah memasuki waktu shalat, maka usahakan mencari masjid atau mushalla. Laksanakan shalat terlebih dahulu. Baru kemudian lanjutkan perjalanan. Dengan demikian  dalam perjalanan akan lebih tenang hati kita.
Keenam, istirahatlah jika merasa lelah atau mengantuk. Hal tersebut demi menjaga keselamatan kita di jalan.
Ketujuh, secara fisik kendaraan, cek keadaan kendaraan kita. Periksa BBM kendaraan. Periksa ban, rantai, rem depan dan belakang, lampu utama, lampu sain, lampu rem dan lainnya. Jangan lupa bawa STNK dan SIM.
