Mohon tunggu...
Zahrotul mufidah
Zahrotul mufidah Mohon Tunggu... Penulis - Tugas Etika Profesi Keguruan

Untuk memenuhi tugas etika profesi keguruan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jarak dan Jodoh

14 Juli 2020   06:31 Diperbarui: 14 Juli 2020   17:44 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku sangat kaget mendengar yang dikatakan oleh ayah alfa, alfa ingin melamarku?. Sungguh aku merasa semua ini hanya mimpi, apa ini yang dinamakan jodoh, meski jauh tak mengenal jarak sekalipun. Aku disana hanya tersenyum, aku bahagia karna doa yang selalu aku panjatkan terkabul dan Allah meridhoinya.

"Bagaimana nak?" Ujar ayahku.

Aku hanya tersenyum dan mengiyakannya.

"Baiklah ayah, aku menerima lamaran dari alfa" ujarku.

Alfa yang dari tadi hanya menunduk pada akhirnya tersenyum dengan jawabanku.

Setelah pernikahan dilangsungkan aku dan alfa saling jujur jika sebenarnya sudah lama saling menyimpan rasa. Dan ternyata selama kita tak saling bertemu, kita sama-sama saling mendoakan dan saling menyebut nama disetiap sujud sholat kita.

"Dapat kita ambil kesimpulan, jika yang namanya jodoh tak memandang jarak. Sejauh apapun jarak tersebut, jika jodoh kita pasti dipertemukan kembali. Dan cara terbaik untuk memintanya adalah dengan setiap doa yang kita panjatkan. Tuhan pasti mempunyai banyak cara indah untuk mempertemukan kita dengan jodoh yang telah dipersiapkan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun