Mohon tunggu...
Ceramah Gus Baha
Ceramah Gus Baha Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Bismillah. Alhamdulillah. Kemanapun aku terjatuh aku terjatuh pada rahmatMu yaa Allah, Kemanapun aku meraih aku meraih pada rahmatMu yaa Allah

Allahumma sholi ala sayyidina Muhammad wa a'la aali sayyidina Muhammad

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gus Baha: Ketika Wali Ngomel

30 Desember 2022   14:26 Diperbarui: 6 Agustus 2023   23:10 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lebih lanjut Gus Baha meneruskan kisah tersebut dengan pernyataan Nabi Ibrahim kepada Allah. "Maka Ketidak adilan ini harus kita lawan Gusti". Lalu oleh Allah Nabi Ibrahim dijadikan Rasul. Allah berkata, "Baiklah, sekarang kamu menjadi Rasul". Saat jadi Rasul Nabi Ibrahim memaklumatkan bahwa yang kamu makan itu milik Allah. Bumi yang kamu huni itu milik Allah. Dan Islam mengajarkan membaca Basmallah atau bismillahirrahmanirrahim. Maka sebelum makan, minum dan bertindak hendaknya mengucapkan basmallah. 

Anggap saja basmallah itu seperti pamit. Atas nama-Mu saya makan pisang ini. Atas nama-Mu saya makan nasi ini. Bahkan ketika akan berhubungan suami atau istri juga diharuskan membaca bismillah. Karena misalkan jika kamu ingin memakai mobil atau motor milik orang lain kamu harus pamit pada yang pemiliknya. Padahal ini barang barang sepele. Sedangkan semua adalah milik Allah maka kita harus pamit setiap menggunakan fasilitas di alam semesta tersebut.

Kedudukan wali dari jalur alim Ulama tidak bisa disamakan dengan dari jalur ahli Ibadah. Sebab beratnya tirakat alim ulama untuk mengajarkan manusia untuk menuhankan Allah dan menyembahNya. Jasa wali dari jalur alim ulama sangat besar, maka setiap alim ulama sudah pasti wali. Namun wali belum tentu alim.

"Pikirannya orang alim itu ingin memaklumatkan hal seperti itu. Bandingkan dengan ahli ibadah, pikirannya hanya ingin masuk surga ingin bersama sama dengan bidadari. Maka Imam Syafii ngomel, marah besar ketika ahli ibadah menjadi wali. Lebih wali aku, kata Imam Syafii. Resikonya wali dari jalur alim itu tidak terlalu keramat, tidak bisa terbang. Ketika ditanyakan pada Imam Syafii, mengapa anda tidak terlalu keramat. Maka Imam Syafii menjawab, jika orang alim bukanlah wali maka di dunia ini tidak ada wali. Maka ada pepatah orang alim sudah pasti wali namun wali belum tentu alim. Orang alim adalah orang paling waras di dunia karena mengembalikan manusia kepada Tuhannya. 

Mengajarkan manusia supaya ikrar kepada Tuhannya. Mengakui kedigdayaan Tuhannya yaitu orang orang Alim adalah orang orang yang memaklumatkan ke seluruh dunia bahwa alam raya ini adalah milik Allah. Bahwa semua ini adalah bukti Allah Maha Kuasa melakukan segala sesuatu", jelas Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini.

Gus Baha bertutur, Jadi misalkan kita mengetahui bahwa anak presiden tetapi tidak jadi presiden, maka itu berarti Allah kuasa melakukan apa saja.  Ada anak Presiden berkompetisi kadang kalah maka itu berarti karena Allahu ala kulli syaiin qodir, Allah Maha Kuasa melakukan apa saja. Ada yang bukan anak Kyai tetapi menjadi kyai maka itu berarti karena Allahu ala kulli syaiin qodir. Ada yang baru masuk Islam sudah bisa baca Kitab (Kitab Kuning) maka itu berarti karena Allahu ala kulli syaiin qodir. Sementara yang sudah lama Islam tidak kunjung bisa. Jadi tidak memuji si A si B, karena Allah yang dipuji karena itu tadi Allahu ala kulli syaiin qodir. Karena Para Nabi, orang alim, semuanya setelah melihat alam raya ini kesimpulannya hanya satu, yaitu saya tahu memang Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dicatat dari ceramah KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) Al Hafidz pada channel youtube 'Santri Gayeng' yang berjudul, "Gus Baha : Ketika Wali Ngomel". Mohon Maaf jika ada kesalahan penulisan, semoga Allah SWT meridhoi dan memberkahi Guru-Guru Kita dan kita semuanya, aamiin yaa Rabbal Allamiin

Wallahu a'lam bisshowwab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun