Mohon tunggu...
Ceramah Gus Baha
Ceramah Gus Baha Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Bismillah. Alhamdulillah. Kemanapun aku terjatuh aku terjatuh pada rahmatMu yaa Allah, Kemanapun aku meraih aku meraih pada rahmatMu yaa Allah

Allahumma sholi ala sayyidina Muhammad wa a'la aali sayyidina Muhammad

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gus Baha: Berpikir Positif, Ingatlah Nikmat Allah, Jangan Ingat Musibah agar Beruntung

6 Juni 2021   15:25 Diperbarui: 22 Maret 2022   10:10 1477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berfikir positif bukan berarti merasa aman sebagai rasa aman palsu namun meyakini bahwa dunia akan baik-baik saja dalam pengendalian dan penjagaan Allah. Sebab segala sesuatu yang telah, sedang dan akan terjadi adalah kehendaknya dan tidak luput dari penguasaan dan pengaturan Allah. Penting untuk berterima kasih kepada Allah dengan mengingat ingat nikmatNya sebagai perwujudan sifat Kasih dan Sayang Allah kepada kita. Tugas kita adalah menjalankan ikhtiar maksimal dan banyak merapal dzikir dan doa-doa. Melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah. Sebab di sepanjang zaman apapun yang terjadi, kemanapun kita meraih, kita meraih pada rahmatNya. Serta kemanapun kita terjatuh kita akan terjatuh pada rahmatNya


Mengingat nikmat sebagai contoh lainnya adalah  Gus Baha saat awal menjadi Kiai di 2005 Ibundanya sering sakit sehingga memerlukan biaya hingga berjuta juta. Namun Beliau berkhidmat pada orang tuanya dengan membiayai biaya rumah sakit. Lebih baik jika uang yang dipunya digunakan untuk jalan bakti pada kedua orang tua. Beliau tidak menyesal dan justru berpikir hartanya telah didistribusikan kepada hal yang benar.

Jika kamu mengingat nikmat Allah maka pasti akan beruntung.

Pasti beruntung di sini maksudnya adalah seorang hamba memang tidak bisa memastikan. Tapi rencana dan janji Allah itu pasti terjadi. Lalu mengapa justru menjadi tidak mesti atau pasti dalam kaitannya dengan kita. karena kita tidak memenuhi syarat terpenuhinya ketentuan Allah untuk menjadi beruntung. Jadi pasti akan beruntung menurut Allah, tapi kamu sendiri tidak memenuhi syarat datangnya keberuntungan.

Banyak orang mengingat nikmat tidak beruntung. Itu terjadi sebab yang menjadi pertanyaan adalah, apakah benar dia benar-benar mengingat nikmat Allah atau  jangan-jangan hanya sekedar untuk bergaya saja. Seperti setelah ngopi dan merokok mengucapkan Alhamdulillah. Tetapi hanya di mulut dan tidak sampai ke hati. 

Namun jika rasa syukur yang timbul itu benar-benar dari hati setelah menikmati pemberian Allah. Maka insya Allah akan beruntung.


Dicatat dari Ceramah KH. Ahmad Baha'uddin Nursalim (Gus Baha) Hafizahullah dalam Channel YouTube 'Santri Gayeng' yang berjudul "Jika Kamu Punya Banyak Masalah. Pastikan Menyimak Kajian Ini - Gus Baha 

Semoga Allah senantiasa memanjangkan umur, merahmati, melindungi, memberkahi, dan meridhoi Guru-Guru kita

"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun