Beda nasib tiap orang, memang ada orang yang terlahir dengan Afiah kebaikan. Namun orang yang berada di lingkungan kebaikan dan tumbuh dan berkembang bersama kebaikan pun tak lepas dari ujian.Â
Ujiannya adalah ketika dia bersih apakah dia merasa menjadi orang yang lebih atau paling suci dibanding orang lain. Sementara merasa lebih baik atau paling baik dari yang lain adalah salah satu sifat mahluk Tuhan yang dikutuk.
Sedangkan bagi yang terjebak pada keadaan yang tak mendukung kebaikan, itu merupakan cobaan juga. Tuhan sendiri telah menetapkan bahwa Apakah kita dibiarkan mengatakan diri kita beriman padahal belum datang cobaan kepada kita sebagaimana cobaan orang orang terdahulu.Â
Hidup ini ujian bagi setiap mahluknya. Cobaan demi cobaan datang kepada manusia sesuai dengan tingkat keimanannya. Sesungguhnya tidaklah cobaan yang paling berat itu diberikan melainkan sesuai dengan kesanggupan yang menerimanya.
Cobaan berat diberikan berturut turut kepada para Nabi dan Rosul, para Aulia dan orang orang Sholeh sesuai dengan tingkat kesholehannya. Tidaklah  suatu cobaan berat tersebut ditimpakan kepada seseorang melainkan dia kuat menanggung cobaan tersebut.Â
Bila dia tidak kuat menaggung cobaan tersebut maka Tuhan akan meringankan cobaan tersebut baginya. Karena Tuhan tidak membebankan seseorang melaikan dengan kesanggupannya.
Cobaan yang turun pun bisa berbagai macam. Bisa dengan bentuk ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, kegelisahan dan masalah jiwa, nyawa dan usaha yang tak membuahkan jerih payah.Â
Cobaan tersebut diberikan namun dalam kadar yang sedikit. Karena Tuhan memberikan ujian untuk kebaikan kita, menghapuskan dosa-dosa dan mengangkat derajat kita.Â
Oleh karena itu penting bagi kita untuk selalu berdoa agar tidak ditimpakan cobaan yang kita tidak sanggup memikulnya serta tidak ditimpakan cobaan yang membuat kita tidak beriman kepadaNya. Sesungguhnya ujian bagi seseorang adalah rahmat.
Justru dengan adanya cobaan bagi setiap mahlukNya adalah rupa keadilan Tuhan. Melihat keadilan Tuhan haruslah secara menyeluruh (holistic) dan jangka panjang. Karena keadilannya akan bekerja seiring berjalannya waktu dan memerintahkan hukum alam.Â
Bahkan keadilannya tidak boleh hanya dilihat dari yang terlihat kasat mata saja dan hanya di dunia saja tanpa melihat balasan hari akhirat. Kelak di akhirat nanti banyak dari hambanya  yang masuk surga karena beratnya cobaan.Â