Mohon tunggu...
Zahra Lutfiah
Zahra Lutfiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

hobi menyanyi, menonton, traveling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Guru BK dalam Memberikan Literasi Hoaks bagi Siswa

28 Maret 2024   08:45 Diperbarui: 28 Maret 2024   10:29 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

            Dalam era informasi digital yang kaya dan cepat seperti saat ini, kemampuan membaca kritis menjadi sangat penting. Membaca kritis bukan hanya sekedar memahami teks yang ada, tetapi juga mampu menganalisis, mengevaluasi, dan merespons informasi yang diterima dengan cerdas. Dalam konteks pendidikan, mahasiswa dan siswa perlu dilatih untuk memiliki kemampuan membaca kritis guna menangkal hoaks, informasi palsu, dan manipulasi informasi yang semakin merajalela.

            Membaca kritis melibatkan proses yang kompleks, dimulai dari memahami maksud dan tujuan penulis, mengidentifikasi argumen yang disampaikan, hingga mengevaluasi keabsahan informasi. Dengan kemampuan membaca kritis yang baik, seseorang dapat lebih waspada terhadap berbagai informasi yang beredar, termasuk hoaks. Guru Bimbingan dan Konseling (BK) memiliki peran strategis dalam mengembangkan kemampuan membaca kritis siswa, sehingga mereka dapat memilah dan menyaring informasi dengan bijak.

            Dalam konteks pendidikan, membaca kritis juga berkaitan erat dengan pengembangan keterampilan berpikir kritis dan analitis. Siswa yang memiliki kemampuan membaca kritis yang baik cenderung mampu mengembangkan pemikiran kritisnya, mengajukan pertanyaan yang relevan, serta memberikan argumen yang terstruktur dan berbasis bukti. Kemampuan membaca kritis juga membantu siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan kompleks di masa depan dan membuat keputusan yang lebih terinformasi.

            Membaca kritis juga memungkinkan individu untuk mengidentifikasi bias, stereotip, dan manipulasi informasi yang mungkin terjadi dalam berbagai teks yang mereka baca. Dengan demikian, kemampuan membaca kritis tidak hanya membantu dalam memahami informasi, tetapi juga dalam mengembangkan sikap skeptis yang konstruktif. Siswa yang terampil dalam membaca kritis akan lebih mampu menyaring informasi yang valid, menghindari penyebaran hoaks, dan mengambil keputusan yang lebih cerdas.

            Pendidikan membaca kritis juga relevan dengan pengembangan literasi digital. Di tengah maraknya informasi yang beredar di media sosial, siswa perlu dibekali dengan kemampuan membaca kritis untuk menyaring informasi yang diterima secara online. Guru BK dapat berperan sebagai penggerak utama dalam mengajarkan siswa tentang literasi digital, termasuk kemampuan untuk memeriksa keaslian informasi, mengenali hoaks, dan menghindari penyebaran informasi palsu.

            Dengan membangun fondasi pembelajaran membaca kritis yang kokoh sejak dini, siswa akan memiliki landasan yang kuat untuk menghadapi tantangan informasi di era digital ini. Guru BK memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasi pembelajaran membaca kritis yang bermakna dan aplikatif bagi siswa, sehingga mereka dapat menjadi individu yang cerdas, kritis, dan berdaya. Oleh karena itu, peran guru BK dalam mengembangkan kemampuan membaca kritis siswa sangatlah vital dan strategis dalam menghadapi era informasi yang dinamis dan kompleks.


            Dalam dunia pendidikan yang semakin terbuka dan canggih, permasalahan terkait dengan rendahnya kemampuan membaca kritis di kalangan siswa menjadi fokus utama. Siswa seringkali tidak hanya kesulitan dalam memahami teks dengan baik, tetapi juga dalam menganalisis, mengevaluasi, dan menyikapi informasi dengan cerdas. Hal ini mengakibatkan berbagai masalah, seperti mudah terpengaruh oleh hoaks, informasi palsu, dan manipulasi informasi yang tersebar begitu cepat di era digital saat ini.

            Kemampuan membaca kritis merupakan keahlian yang kompleks, memerlukan kemampuan untuk memahami tujuan dari penulis, mengidentifikasi argumen yang disajikan, hingga mengevaluasi kebenaran informasi yang disampaikan. Tanpa kemampuan membaca kritis yang solid, siswa menjadi rentan terhadap berbagai informasi yang menyesatkan, hoaks, dan berita palsu yang dapat merugikan mereka secara pribadi maupun sosial.

            Khususnya dalam dunia pendidikan, rendahnya kemampuan membaca kritis di kalangan siswa menimbulkan kekhawatiran yang mendalam. Siswa perlu dilatih untuk memiliki kemampuan membaca kritis guna melawan informasi palsu, hoaks, dan manipulasi informasi yang semakin merebak. Tanpa kemampuan ini, siswa sulit untuk menyaring informasi yang mereka terima, memahami isu-isu kontemporer dengan baik, dan mengembangkan sikap kritis yang diperlukan untuk berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat.

            Selain itu, rendahnya kemampuan membaca kritis juga dapat memicu munculnya persepsi yang bias, stereotip, dan kurangnya pemahaman yang mendalam terhadap berbagai isu yang dihadapi. Siswa yang tidak terlatih dalam membaca kritis cenderung lebih mudah terpengaruh oleh informasi yang bersifat tendensius, ekstrem, atau tidak berdasar. Hal ini dapat berdampak pada proses pengambilan keputusan, pemikiran kritis, dan interaksi sosial siswa di lingkungan pendidikan maupun masyarakat.

            Di tengah maraknya hoaks dan informasi palsu yang tersebar di berbagai platform media sosial, siswa perlu dibekali dengan kemampuan membaca kritis untuk menyaring informasi dengan bijak. Guru Bimbingan dan Konseling (BK) memiliki peran strategis dalam mengembangkan kemampuan membaca kritis siswa, sehingga mereka dapat memilah dan menyaring informasi dengan cerdas, membedakan antara informasi yang valid dan hoaks, serta mengambil keputusan yang lebih tepat dan terinformasi. Tanpa kemampuan membaca kritis yang baik, siswa rentan terhadap penyebaran informasi palsu, hoaks, dan manipulasi informasi yang dapat merugikan mereka secara pribadi maupun akademis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun