Indonesia awal tahun 2020, pandemi Covid-19 sedang mekar serekah-serekahnya. Hampir semua masyarakat terkena dampak baik secara langsung maupun tidak langsung, terutama dalam bidang ekonomi. Apalagi yang baru saja bekerja atau memulai bisnisnya harus memutar otak hampir 360 derajat untuk berpikir bagaimana caranya agar bisnis yang baru dirintisnya tidak gulung tikar begitu saja.
Awal tahun itu, adalah tepat 2 bulan aku memulai bisnisku berjualan beberapa produk kecantikan. Sudah terbiasa COD hingga kecamatan sebelah dan bertatap muka dengan customerku. Namun, ketika pandemi datang, segala aktivitasku berubah. Customer yang mulai berkurang, takut keluar rumah, penghasilan berkurang padahal pengeluaran bertambah terutama untuk kuota. Bingung dan cemas bercampur jadi satu. Kira-kira tetap lanjut gak ya bisnisku ini, atau malah berhenti di tengah jalan?
Memang dasarnya aku adalah pribadi yang "kudet" dengan perkembangan dunia luar. Gimana cara promosi yang baik dan benar hingga jasa kargo pun aku harus diajari dari awal. Akhirnya dengan berbekal media sosial, produkku bisa dikenal hingga luar kota. Awalnya bingung kirim barang bagaimana, akhirnya ada teman yang menyarankan kirim lewat JNE alasannya dekat dengan  tempat tinggal dan biayanya gak mahal. Walhasil, karena pandemi, semua bentuk COD aku alihkan ke pengiriman melalui JNE sesuai dengan saran teman.
Aku orang Kediri, tapi domisili di Malang, pertama kali aku kirim barang lewat JNE adalah ketika covid sedang panas-panasnya. Awalnya agak ragu sih buka gak ya, sampai ke customer gak ya, mahal gak ya, dan akhirnya aku putuskan untuk mencoba. Outlet yang pertama kali aku datangi adalah outlet JNE sumbersari yang dekat banget sama tempat tinggalku. Tinggal jalan 5 menit sudah sampai. Awalnya aku bawa uang banyak takut mahal eh ternyata pas ditimbang dan ditanya alamatnya biaya kirim gak sampai 10 ribu. Saat itu aku kirim ke kecamatan Blimbing, kurang lebih enam hingga tujuh kiloan lah ya dari tempat tinggalku.
Biaya murah bukan berarti murahan ya. Awalnya aku tanya tuh kira-kira sampai berapa hari. Kemudian  dijawab perkiraan tiga hari gitu. Tiba-tiba pas sorenya aku dihubungi via Whatsapp sama customerku begini "Alhamdulillah sudah sampai kak, terimakasih" sambil difotoin paketnya. Kalau kalian tanya perasaanku, jelas aku kaget-kaget seneng gitu dong. Katanya 3 hari eh gak sampai 24 jam udah sampai aja tuh paketan. Oke skip di Malang dan beralih ke kota kelahiranku, kabupaten Kediri.
Saat aku di Kediri karena pulang kampung dan Customerku adalah orang Malang, tanpa babibu lagi langsung meluncur ke JNE terdekat untuk kirim pesanan dong. Waktu itu kira-kira H-seminggu lebaran. Agak was-was juga sih, takutnya tutup soalnya lagi hetic banget sama yang namanya PPKM. Â Cari di maps mana JNE terdekat dan akhirnya aku nemuin outlet JNE di kota Pare. Jaraknya sekitar 15 menitan dari rumah.
Berangkat pagi diantar sama kakakku, awalnya bingung karena gak pernah kesana sama sekali. Tapi gak taunya tempatnya strategis banget di pinggir jalan, jadi sangat mudah untuk ditemukan. Aku turun dan disambut sama mas-mas yang jaga. Asli pelayanannya ramah banget, langsung suka padahal baru pertama kali kirim disini. Seneng banget karena pas lagi PPKM pun outletnya tetap buka, harganya ramah, dan tetap cepat sampainya. Thanks banget JNE!.
JNE memang berguna banget bagi UMKM maupun bisnis perorangan yang mencari peruntungan dari usaha online. Selain outletnya yang tersebar dan letaknya strategis, biaya kirimnya juga ramah di kantong dan pelayanannya ramah gak judes. Semoga di usia JNE yang terus bertambah ini menjadikan JNE tetap jaya dan selalu sukses hingga bisa menjadi titik cerah bagi UMKM dan usaha online di seluruh Indonesia bahkan dunia.
#jnecontentcompetition2021
