Mohon tunggu...
Atiqah Zahra
Atiqah Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswi

menulis bebas, menulis randomm

Selanjutnya

Tutup

Financial

Backup Plan Keuangan

16 Oktober 2025   22:47 Diperbarui: 16 Oktober 2025   22:47 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang berpikir backup plan hanya penting bagi mereka yang sudah mapan atau punya tanggungan besar. Padahal, bagi mahasiswa dan anak muda sekalipun, memiliki rencana cadangan keuangan bisa membuat hidup jauh lebih tenang. Misalnya, ketika uang bulanan mulai menipis sebelum waktunya, atau ada kebutuhan mendesak seperti peralatan kuliah rusak, biaya kesehatan, atau sekadar transport mendadak pulang kampung. Kalau nggak punya cadangan, pilihan yang tersisa sering kali cuma dua: pinjam teman atau menunggu kiriman sambil menahan lapar.

Backup plan bukan soal punya banyak uang, tapi soal cara mengatur yang bijak. Sederhana saja, sisihkan sebagian kecil dari setiap pemasukan, tak peduli seberapa kecil nominalnya. Lama-lama, uang itu bisa jadi penolong di saat genting. Selain itu, punya penghasilan tambahan juga bisa menjadi bentuk backup plan. Entah lewat pekerjaan sampingan, menjual jasa kecil-kecilan, atau memanfaatkan hobi yang bisa menghasilkan. Dunia digital hari ini memberi banyak peluang bagi siapa pun untuk menciptakan sumber pendapatan cadangan.

Namun, rencana cadangan keuangan bukan hanya soal uang tunai. Ia juga mencakup kesiapan mental dan strategi menghadapi krisis. Kadang, ketika keadaan mendesak, bukan jumlah uang yang menentukan, tapi seberapa cepat kita bisa beradaptasi. Misalnya, menyesuaikan gaya hidup, menunda keinginan yang tidak mendesak, atau mencari cara kreatif untuk menghemat tanpa kehilangan esensi kehidupan sehari-hari.

Memiliki backup plan juga membuat seseorang lebih percaya diri menghadapi masa depan. Hidup tak selalu bisa ditebak, dan kita tak mungkin terus mengandalkan keberuntungan. Dengan perencanaan yang matang, bahkan badai finansial sekalipun bisa dihadapi dengan kepala dingin. Karena pada akhirnya, punya cadangan keuangan berarti punya kendali lebih atas hidup sendiri, bukan hanya sekadar bertahan, tapi tetap bisa melangkah tanpa rasa cemas.

Bagi generasi muda, membangun backup plan keuangan bisa menjadi langkah awal menuju kedewasaan finansial. Mulailah dari hal kecil: mencatat pengeluaran, menabung dengan konsisten, dan menghindari pengeluaran impulsif. Tidak ada yang instan, tapi setiap langkah kecil yang dilakukan hari ini akan menjadi pelindung besar di masa depan.

Hidup memang penuh kejutan, tapi bukan berarti kita harus selalu panik saat sesuatu tidak sesuai rencana. Dengan backup plan keuangan, kita tidak hanya siap menghadapi hal-hal tak terduga, tapi juga belajar untuk lebih bijak dan bertanggung jawab atas setiap rupiah yang kita miliki. Karena pada akhirnya, bukan seberapa besar penghasilan yang menentukan, tapi seberapa siap kita ketika keadaan berkata: "rencanamu berubah."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun