Mohon tunggu...
Profil
470 Poin
Terlahir di kota Pati dengan slogannya Bumi Mina Tani di tengah sejuknya nuansa agamis. merangkak, berjalan, berlari, mengeja, menulis, memahami, kemudian sampailah akhirnya duduk manis sesekali gelisah dan sesekali menahan kantuk di bangku kuliah ITS Teknik Industri. dalam setiap kesempatan menuliskan motto di CV, kira2 tertuliskan, "Jangan pernah takut jika hidup hanya sekali". berusaha untuk tidak takut kepada apapun selain Allah. tidaklah kemudian takut untuk gagal. tak takut air mata. tak takut darah. kemudian tak takut untuk menjadi orang besar. tak takut untuk mebahagiakan orang tua. tak takut untuk bermanfaat bagi agama, negara, dan sekitar. berusaha untuk BERANI.
Bergabung 29 Desember 2010
Statistik
7
61,578
17
6
0
1

Label Populer

FOLLOWING 65
avatar
avatar
Gus Kendeng
Seorang pengembara / musafir yang bermukim di jalan-jalan ibukota Jakarta, menggeluti dunia spiritual, seni - budaya, politik dan juga organisasi massa maupun pemerintahan.
avatar
avatar
Nur Faizah
Mahasiswa S1 Agroindustrial Technology IPB, Community of santri scholars of ministry of religious affairs (CSS MoRA), Alumni Ponpes Al-Yasini Pasuruan *Lagi penelitian tentang kopi #Berkicau di @faza_nur ^oo^
avatar
avatar
Herdiansyah
Berbagi manfaat dengan karya
avatar
avatar
Tina ahmad
Student, an apprentice, social activist
avatar
avatar
fardah Dwi Nur Assifah
saya sang juara mampu menerima setiap orang menjadi sahabat
avatar
avatar
Fatkur Roji
Belum begitu produktif dalam menulis, masih kalah dengan sikap konsumtif dalam melahap tulisan-tulisan di kompasiana.
avatar
avatar
Indana Lazulfa Novia
'Masih' berstatus mahasiswa di Kota Pahlawan, berharap menjadi seorang penulis yang berkarakter suatu hari nanti :D\r\nSenang berteman dengan siapa saja, email indana.vet@gmail.com Cp +6289677098718
avatar
avatar
bambang heryanto
Pena lebih tajam daripada pedang. Namun tidak banyak orang yang mampu menulis. Blogging merupakan sarana efektif untuk belajar menulis
avatar
avatar
Andrias Bukaleng
aku di lahirkan di sebuah desa yang sekarang masih misteri karena kata - kata merdeka adalah hanya sebuah nyanyian hamba bagi masyarakat di distrik setempat yaitu distrik desa mbairumagau distrik duma dama. ada yang bilang kabupaten paniai dan ada juga yang bilang kabupaten Timika ( alias masih amfibi ) . pada tahun 1985/ dengan motifasi dari pamanku ( jesaya bukaleng ) aku bersekolah dan tinggal di arwanop, sebuah desa yang tidak terlalu nyaman daripada distrik duma dama walaupun desa ini dekat dengan pt. freeport.setelah kelas dua SD aku di ajak bergabung oleh tentara yaitu bataliyon yonif 752. seiring berjalannya waktu di ajaklah aku oleh salah satu anggota dari tentara dan ditipkan kepada seseorang yang bernama haji suwarsono ( almarhum ) lalu aku di ajak ke kota Gresik lalu aku bersekolah dengan serba apa adanya selama 13 tahun, lalu tahun 2002 ke kab kota baru kalsel mengajar di sana selama lima tahun dan sekarang aku di bandung.tentunya dengan perubahan yang sangat mengembirakan. dan aku bahagia dengan segala keterbatasanku. Dan mudah - mudahan pemerintah peduli dengan masyarakatku yang aku ceritakan di atas dengan demikian generasi berikutnya tidak sesusah perjalananku . Namun aku masih pesimis apakah masyarat papua khususnya distrik Duma dama di didik atau di isolasi agar supaya bodoh dan susah selama - lamanya ???????????
LAPORKAN KONTEN
Alasan