Mohon tunggu...
Zahara Amiruli
Zahara Amiruli Mohon Tunggu... Lainnya - hi!

mahasiswi universitas pamulang semester 7

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Perkembangan Nilai Tukar

8 Desember 2021   12:19 Diperbarui: 8 Desember 2021   12:39 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbagai negara di dunia telah mencoba berbagai sistem moneter internasional yang berlainan, abad 20 dimulai dengan sistem nilai tukar yang berdasarkan standard emas. sistem ini berkahir dengan adanya perang dunia II, ketika banyak pemerintah beralih menganut sistem nilai tukar tetap.

setelah  dilakukan beberapa kali pada tahun 1970-an sistem ini akhirnya runtuh dan secara bertahap ditinggalkan ketika banyak negara satu demi satu beralih ke sistem nilai tukar fleksibel.

dalam arti murni, suatu sistem nilai tukar fleksibel adalah sistem yang membiarkan nilai tukar mata uang suatu negara ditentukan oleh keuatan pasar, artinya penawaran dan permintaan terhadap mata uang tersebut dalam kaitannya dengan mata uang negara lain.

sejak dunia meninggalkan sistem bretton woods , kebanyakan negara mengambangkan nilai tukar mata uangnya. sistem nilai tukar mengambang adalah dengan berbagai bentuknya yang mulai berkembang pertengahan abad 1970-an telah mendorong perdagangan dunia dan laju pertumbuhan ekonomi dunia yang pesat.

akan tetapi, semenjak berkembangnya aliran modal secara bbesar-besaran antar negara pada awal 1990-an, tenyata sistem nilai tukar tetap dan sistem nilai tukar mengambang yang tidak dilakukan sesuai dengan persyaratan maka tidak dapat berkembang secara bebas mengalir dalam ekonomi dunia.

masalah-masalah negara menerapkan sistem mengambang adalah bahwa , unsur penentu kestabilan pasar adalah bagaimana persepsi pelaku pasar. pengalaman di indonesia menunjukan bahwa, meskipun rentang kurs intervensi di perlebar , persepsi pelaku pasar adalah bahwa indonesia menerapkan sistem nilai tukar tetap.

pelaku pasar punya persepsi bahwa indonesia tidak akan membiarkan nilai rupiah berfluktuasi terlalu tajam. akan tetapi, persepsi ini disertai dengan besarnya ketidakpercayaan pelaku pasar bahwa otorias moneter dapat konsisten memepertahankan tingkat kurs.

perbedaan pokok anatara sistem yang sekarang berlaku dan sistem bretton woods adalah bahwa bank-bank sentral tidak lagi mengumumkan secara terbuka nilai -nilai tukar yang mereka sepakati, bahkan dengan risiko yang biaya tinggi. terkadang mereka membiarkan  nilai tukar bebas bergerak dan waktu lain mereka melakukan campur tangan secara aktif untuk mengubah nilai tukar yang ditentukan oleh pasar terbuka.

setelah sistem nilai tukar fleksibel adapula sistem mengambang terkendali. penerapan sistem mengambang terkendali di indonesia ditetapkan bersamaan dengan kebijakan devaluasi rupiah pada tahun 1978 sebesar 33%. pada sistem ini nilai tukar rupiah diambangkan terhadap mata uang negara mitra dagang utama indonesia.

dengan sistem ini bank indonesia menetapkan kurs indikasi dan membiarkan kurs bergerak di pasar dengan spread tertentu, untuk menjaga stabilitas nilai rupiah, maka Bank Indonesia melakukan intervensi bila kurs bergejolak melebihi batas.

pada saat nilai tukar sistem mengambang terkendali diterapkan di indonesia pada waktu itu, niai tukar rupaih  dari tahun ke tahun mengalami depresiasi terhadap dollar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun