Mohon tunggu...
Zafira Dwi Mareta
Zafira Dwi Mareta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Saya menyukai musik pop dan seni ilustrasi!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Isu Bias Gender pada Lagu "Aca Aca Nehi Nehi - Dadido"

9 Januari 2024   10:57 Diperbarui: 9 Januari 2024   11:43 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Youtube Nagaswara

Ampun gusti ampuni hambamu ini

Bila ada uang abang disayang
Bila tak ada, jatah kopi pun hilang
Lama-lama kalau begini rontok hatiku

Bisa talak tilu talak tilu
Alala tum jahe jahe aca aca nehi nehi
Aduh biyung inyong ora sudi
Bila sifatmu terus begitu

Pulang saja kau pulang ke rumah orang tuamu
Alala tum jahe jahe aca aca nehi nehi
Aduh biyung inyong ora sudi
Bila dirimu terus begitu

Aku pulangkan kamu

Jahe jahe alala tum jahe jahe
Nehi nehi aca aca nehi nehi
Jahe jahe alala tum jahe jahe
Aca aca aca nehi nehi nehi

Alala tum jahe jahe aca aca nehi nehi
Aduh biyung inyong ora sudi
Bi-bila sifatmu terus begitu
Aku pulangkan kamu

Alalala tum jahe jahe aca aca nehi nehi
Aduh biyung inyong ora sudi
Bila sifatmu selalu begitu
Aku pulangkan kamu

Dapat terlihat pada lirik lagu tersebut, potongan lirik yang berbunyi : "Mamama mau makan mau minum bikin sendiri, cuci baju celana nyetrika pun sendiri. Apabila tanggal tua mendekati, aku bagai bujangan yang tak punya istri." menjelaskan bahwa tokoh suami dalam lagu mengeluh akan kegiatan sehari-hari termasuk domestik yang dilakukan sendiri dan seolah merasa tidak punya istri apabila berada pada tanggal tua (minggu-minggu awal bulan yang bukan fase minggu menerima gaji). Sama halnya dengan potongan lirik yang berbunyi : "Nasib, memang nasib jadi begini. Semuanya apa-apa kulakukan sendiri. Lama-lama mumet juga, eh, kalau begini bisa talak tilu, talak tilu."

Kedua potongan paragraf lirik tersebut seolah menggambarkan seorang istri yang identik dengan pekerjaan domestik dan menerima uang bulanan saja. Digambarkan pada lirik apabila sang istri tidak mampu melakukan pekerjaan domestik akan diceraikan. 

Hal ini sesuai pada teori Nurture pada konteks gender yang berarti kegiatan perawatan / pemeliharaan, pelatihan, serta akumulasi dari faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kebiasaan dan ciri-ciri yang nampak, sehingga menyatakan bahwa adanya perbedaan gender yakni maskulin dan feminim yang ditentukan oleh sosial dan pengaruh faktor budaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun