Mohon tunggu...
Lukman Zaenudin
Lukman Zaenudin Mohon Tunggu... Penulis - Freelance Writer

Freelance Writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Polri dan Memahami Bencana

8 Juni 2021   13:39 Diperbarui: 19 Juni 2021   21:18 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Polres Indramayu bantu banjir/ Tribun Jabar 

Jajaran Polri menggiatkan anggota untuk melakukan secara massif memberikan imbauan kepada masyarakat untuk patuhi protokol kesehatan serta melakukan penyemprotan cairan desinfektan secara merata. Sedangkan untuk langkah preventif, polisi melakukan patroli di wilayah yang rawan penyebaran Covid-19 turut melakukan pengawasan kerumunan massa yang dinilai berpotensi penyebaran Covid-19. Selain itu, Polri bergerak membantu masyarakat yang terdampak sosial dan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Sejak pandemi ini mulai menyebar ke tanah air, dari pihak Polri ikut menyiapkan bantuan sosial bagi masyarakat terdampak pandemi. Baik terhimpun dari dana-dana CSR atau bahkan dari sumbangan kantong pribadi para anggota. Polri juga tergerak hati untuk membantu para guru dan siswa dalam proses belajar mengajar selama pandemi. Polres setempat yang sudah memiliki jaringan internet dan memiliki sarana laptop dan komputer, untuk mengizinkan para siswa menggunakan fasilitasnya untuk tempat belajar daring. 

Apa ini bencana terjadi ketika hukum Tuhan dilanggar oleh manusia, atau ketika umat manusia melampaui batas? Dari yang dikisahkan para Nabi-nabi dan peristiwa yang sedang dialami sekarang tersebut, jelas bahwa sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran, hanya orang yang berimanlah yang selamat. Sedangkan orang yang senantiasa membuat kerusakan di bumi Allah, termasuk yang mengingkari adanya Allah SWT., dimusnahkan. 

Berdasarkan uraian tersebut di atas, bencana dapat dipahami sebagai kehendak Tuhan. Dengan tujuan mengingatkan umat manusia. Beberapa ulama salaf bahkan secara ekstrem mengatakan bencana alam merupakan hukuman Tuhan atas dosa-dosa yang dibuat umat manusia.

Kalau dalam amal perbuatan kita harus memperhitungkan takdir Tuhan sebagai hukum kepastian ciptaan-Nya, dengan sendirinya manusia harus memahami hukum-hukum itu dengan sebaik-baiknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun