Mohon tunggu...
Zaenal Abidin el-Jambey
Zaenal Abidin el-Jambey Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Orang Biasa yang ingin terus berkarya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengatasi Hutang Dengan Doa

18 Desember 2011   01:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:07 3875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Di samping itu ia memohon agar dirinya dilindungi Allah ta’aala dari kesewenang-wenangan manusia. Kesewenangan dimaksud terutama yang bersumber dari fihak yang berpiutang. Sebab tidak jarang ditemukan bahwa fihak yang berpiutang lantas bertindak zalim kepada yang berhutang. Ia merasa telah menanam jasa dengan meminjamkan uang kepada yang berhutang.

Lalu ia merasa berhak untuk berbuat sekehendaknya kepada yang berhutang apalagi jika yang berhutang menunjukkan gejala tidak sanggup melunasi hutangnya dengan segera. Itulah sebabnya dunia modern dewasa ini banyak diwarnai oleh berbagai tindak kezaliman. Sebab dalam era dunia modern manusia sangat mudah berhutang.

Dalam kebanyakan transaksi manusia dianjurkan untuk terlibat dalam hutang alias transaksi yang tidak tunai. Sedikit sedikit kredit. Apalagi skema pelunasan hutangnya melibatkan praktek riba yang termasuk dosa besar.

Islam adalah ajaran yang menganjurkan manusia untuk membiasakan diri bertransaksi secara tunai. Ini bukan berarti Islam mengharamkan berhutang.

Hanya saja Islam memandang bahwa berhutang merupakan suatu pilihan yang bukan ideal dan utama. Itulah sebabnya ayat terpanjang di dalam al-qur’an ialah ayat mengenai berhutang, yaitu surat al-Baqarah ayat 282.

Perubahan Perilaku (Behavior Transformation)


  1. Hafalkan doa di atas.
  2. Bacalah doa yang diajarkan oleh Nabi saw di atas secara istiqamah setiap pagi dan sore.
  3. Hindari berhutang, kepada siapa pun itu
  4. Jika terpaksa harus berhutang, maka segera lunasi.
  5. mindSET bahwa tidak akan pernah berhutang selamanya. Seraya terus tanamakan dalam albasa Anda bahwa Anda tidak akan pernah berhutang.
  6. Mohonlah kepada Allah agar dikaruniai kemampuan untuk tidak berhutang, salah satu caranya dengan membaca doa di atas secara istiqamah dan mudawwamah.

Oase Pencerahan

Suatu ketika Khalifah Umar bin Khattab r.hu didatangi anaknya yang hendak meminjam uang. Lalu beliau berkata kepada anaknya, ”Nak, aku tidak punya uang.” Lantas anaknya mengusulkan agar ayahnya meminjam uang dari Baitul Maal (Simpanan Kekayaan Negara). Maka Umar-pun menulis surat  kepada pemegang kunci Baitul Maal yang isinya, ”Wahai bendahara, tolong keluarkan sekian dinar dari Baitul Maal untuk aku pinjamkan ke anakku. Nanti biar aku cicil dengan potong gajiku tiga bulan ke depan.”

Maka surat tersebut dibawa oleh anaknya dan diserahkan kepada bendahara. Tidak berapa lama iapun kembali menemui ayahnya dengan wajah murung. ”Ayah, aku tidak menerima apa-apa dari bendahara kecuali secarik kertas ini untuk disampaikan kepadamu.” Maka Umar menyuruh anaknya membacakan isi surat tersebut. Ternyata isinya ”Wahai Amirul Mu’minin Umar bin Khattab, bagiku sangatlah mudah untuk mengeluarkan sekian dinar dari Baitul Maal untuk engkau pinjam. Namun aku minta syarat terlebih dahulu darimu. Aku minta agar engkau memberi jaminan kepadaku bahwa tiga bulan ke depan Amirul Mu’minin Umar bin Khattab masih hidup di dunia untuk melunasi hutang tersebut.” Maka Umar langsung beristighfar dan menyuruh anaknya pulang...!

Pelajaran yang sangat luar biasa dari Seorang Khalifah Umar bin Khattab r.hu, yang oleh Nabi saw dijuluki sebagai al-Faruq. Di mana Sang Khalifah benar-benar memelihara dirinya untuk tidak berhutang. Terbukti setelah menerima balasan surat dari bendahara Baitul Maal, beliau langsung menyuruh anaknya untuk pulang, artinya Umar tidak jadi memberikan uang itu kepada anaknya. Belajar dari kisah ini semoga kita bisa memelihara diri dari berhutang. Semoga Allah selalu menolong kita semua. Amiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun