Seperti biasa, Kamis malam ada kegiatan pengajian. Jamaah yasinan. Perkumpulan orang-orang membaca Surat Yasin dan kalimah-kalimah thoyyibah.Â
Bacaan berlangsung bakda shalat maghrib, hingga tiba waktu shalat isyak. Setelah membaca kalimah thoyyibah, dilanjutkan shalat jamaah isyak dan ramah tamah. Makan sekadarnya.
Pak Maman (sebut saja seperti itu), orang yang suka banyol. Lelucon, nglawak. Sedangkan Mbah Kukuh (nama samaran) orang yang sudah pikun, dan latah.
Ketika waktunya pulang pengajian. Saat akan mencari/ memakai sandal terjadilah percakapan antar mereka berdua.
Pak Maman  : Mbah, sandalnya bersebelahan!
Mbah Kukuh. Â : Ah, masak tho?
Mbah Kukuh kebingungan mencari sandal pasangannya. Satu per satu, mencari sandal dengan warna dan corak sama. Belum juga ketemu.
Ada warna sama, namun coraknya berbeda. Begitu juga sebaliknya, ditemukan  corak sama tetapi warnanya berlainan.
Terpaksa Mbah Kukuh menunggu, hingga semua anggota jamaah pulang. Termasuk Pak Maman. Tinggal dua buah sandal tersisa. Dilihatnya sudah tidak ada orang, hanya aku sebagai tuan rumah.
Aku            : Kok belum pulang Mbah, menunggu siapa?
Mbah Maman : Ini lho Nak, kata Maman sandalku bersebelahan.