Aksi dukungan terhadap Revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat di seluruh Indonesia. Salah satunya datang dari masyarakat Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, yang dikenal dengan semangat kebersamaan dan nasionalisme tinggi. Pada Minggu, 30 Maret 2025, sebanyak 45 orang yang tergabung dalam masyarakat Sintuwu Maroso berkumpul di Tugu Selamat Datang, Kelurahan Kasiguncu, menyuarakan dukungan terhadap RUU TNI. Mereka membawa spanduk bertuliskan "Kami Masyarakat Sintuwu Maroso Mendukung RUU TNI Sepenuhnya" dan "Kami Masyarakat Poso Mendukung RUU TNI untuk Keutuhan NKRI" sebagai wujud nyata kecintaan mereka kepada tanah air dan institusi pertahanan negara.
Koordinator lapangan aksi, Edi, menyampaikan bahwa dukungan ini bukan semata-mata bentuk solidaritas kepada TNI, namun juga sebagai bentuk kesadaran kolektif akan pentingnya pembaruan regulasi pertahanan di tengah dinamika ancaman keamanan global. Menurutnya, Revisi UU TNI diperlukan agar peran dan fungsi TNI bisa lebih adaptif terhadap tantangan zaman, tanpa mengubah esensi netralitasnya dalam politik praktis. Ia juga menegaskan bahwa kekhawatiran sebagian kelompok tentang potensi kembalinya praktik masa lalu seperti dwifungsi tidaklah berdasar, sebab pasal-pasal dalam revisi ini tetap menjaga komitmen terhadap reformasi.
Masyarakat Poso yang selama ini telah mengalami berbagai tantangan keamanan, seperti konflik sosial dan ancaman kelompok bersenjata, menyadari pentingnya keberadaan TNI sebagai garda terdepan dalam menjaga stabilitas nasional. Dukungan terhadap RUU TNI merupakan bagian dari semangat menjaga perdamaian yang telah mereka perjuangkan selama bertahun-tahun. Bagi masyarakat Poso, TNI bukan hanya institusi pertahanan, tetapi juga bagian dari elemen pemersatu bangsa yang hadir langsung di tengah masyarakat saat dibutuhkan.
Aksi damai ini juga menjadi bukti bahwa masyarakat sipil tidak pasif, melainkan ikut aktif mengawal proses legislasi yang menyangkut kepentingan nasional. Dengan mendukung RUU TNI, masyarakat Poso menunjukkan bahwa mereka tidak ingin bangsa ini lemah di tengah derasnya ancaman keamanan non-tradisional, seperti radikalisme, separatisme, dan gangguan digital. Mereka ingin agar TNI memiliki dasar hukum yang kuat untuk beradaptasi dan merespons cepat segala bentuk ancaman terhadap keutuhan NKRI.
Melalui aksi tersebut, masyarakat Poso mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak terburu-buru menilai revisi UU TNI secara negatif. Revisi ini bukan bentuk kemunduran, tetapi justru pembaruan yang diperlukan agar sistem pertahanan Indonesia semakin kuat dan profesional. Mereka menegaskan bahwa mendukung TNI adalah bagian dari menjaga NKRI. Dan dari tanah Poso, suara tulus itu mengalir: kami berdiri bersama TNI, demi Indonesia yang aman, rukun, dan berdaulat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI