Mohon tunggu...
Yayuk CJ
Yayuk CJ Mohon Tunggu... Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menu Lokal dan Kreativitas MBG yang Menggugah Selera Anak untuk Makan Sehat

4 Oktober 2025   10:00 Diperbarui: 4 Oktober 2025   10:35 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu makanan sehat hari Rabu MGB Kalidawir, Tulungagung, Kabupaten Malang - Source: IG @eksistulungagung

Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam setiap penerapan program selalu dihadapkan pada tantangan dan kendala di lapangan, antara lain seperti:

  1. Keterbatasan bahan lokal & fluktuasi musim
    Beberapa bahan pangan lokal tidak selalu tersedia sepanjang tahun. Perlu koordinasi dengan petani / penyedia agar stok bisa terprediksi.
  2. Masakan fresh / waktu memasak
    Agar tetap higienis dan menghindari keracunan, pengolahan harus dilakukan dalam waktu tepat, penyimpanan minimal, distribusi cepat.
  3. Kapasitas SDM & keahlian dapur
    Tim dapur harus memiliki kemampuan mengolah pangan lokal menjadi menu yang menarik dan aman. Kebutuhan pelatihan higienis, teknik olahan, dan kreativitas sangat penting.
  4. Menarik selera anak modern
    Anak-anak terbiasa dengan fast food, rasa keras, garing, atau manis. Perlu inovasi agar makanan lokal tampil “kekinian” (tekstur, penyajian, nama menu).

Data dan Contoh Praktik, MBG Kalidawir, Tulungagung

Dilansir dari laman metrotvnews.com dan akun Instagram @eksistulungagung, dapur MBG Kecamatan Kalidawir, Tulungagung, Kabupaten Malang, rutin memamerkan menu harian di akun resminya TikTok dam Instagram lengkap dengan info kandungan gizi.

Konten tersebut merupakan bagian dari agenda mingguan, di mana setiap pekan SPPG mengunggah rangkuman menu MBG yang disiapkan untuk para peserta didik. Sajian yang ditampilkan pun cukup beragam.

Misalnya, paket hari ke-60 terdiri dari: nasi, ayam saus mentega, tempe goreng, tumis wortel & jamur, dan pisang; total gizi per porsi: ± 845,3 kkal, protein 26,8 g, lemak 60,6 g, karbohidrat 76,4 g.
Pada minggu 8–12 September 2025, menu dijadikan lebih variatif seperti tahu kres + jeruk + ayam teriyaki; serta nasi kuning + telur orak-arik + bakso + wortel & timun + orek tahu.

Langkah transparan ini mendapat apresiasi publik dan guru, yang menyebut variasi menu membuat siswa makin bersemangat.

Menu lokal dibarengi kreativitas bukan hanya memanjakan mata & lidah, tetapi juga memberi energi dan fokus. Anak menjadi lebih siap belajar, aktif berdiskusi, dan lebih kuat menahan kantuk. Bila dilaksanakan secara konsisten, program ini dapat:

  • Membentuk kebiasaan makanan sehat
  • Menumbuhkan kecintaan terhadap pangan daerah
  • Mengurangi konsumsi makanan olahan berisiko jangka panjang
  • Menjadi model bagi sekolah / daerah lain

Dengan strategi menu lokal dan kreativitas penyajian, MBG dapat menjadi jembatan antara gizi sehat dan cinta terhadap kuliner daerah. Anak-anak tidak hanya kenyang, tetapi bangga dan peduli akan pangan lokalnya, sekaligus terlindung dari pengaruh fast food atau minuman tinggi gula. Salam Sehat dan Semangat! (Yy).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun