Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Orisinalitas Gedung Cor Jesu Malang sebagai Cagar Budaya

7 Januari 2023   12:00 Diperbarui: 18 Januari 2023   14:46 3023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Cor Jesu Malang - SMAS Katolik dan Asrama Putri Cor Jesu | Dokumentasi pribadi

Seiring berjalannya waktu sekolah ini semakin berkembang dengan didirikannya Keterampilan Puteri (SKP) atau yang saat ini bernama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada tahun 1920 dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 1922. 

Sebuah perjuangan keras yang luar biasa hingga Cor Jesu menjadi pusat pendidikan di kota Malang. Jenjang pendidikan mulai dari TK hingga SKP sudah ada dan mencakup sebagian besar kebutuhan pendidikan pada masa itu.

Pada tahun 1942 perang berkecamuk. Jepang menutup semua sekolah. Mereka menggunakan komplek Cor Jesu sebagai kamp tawanan. Hingga pada tahun 1947 terjadi Agresi Militer Belanda I di mana gedung-gedung besar yang dibangun Belanda di kota Malang menjadi incaran dan sasaran para pejuang Indonesia.

Mereka mulai membakar gedung-gedung besar termasuk gedung Cor Jesu. Banyak yang menyebutkan bahwa awal kehancuran Kota Malang yang dirancang dan dibangun pemerintah adalah pada tahun 1947 ini. Kota yang tertata rapi akhirnya hancur pasca peperangan.

Dengan perjuangan yang luar biasa, gedung Cor Jesu ini dapat dibangun kembali, bahkan lahir Sekolah Menengah Atas (SMA) pada 15 Juli 1951 dan diresmikan pada 13 Januari 1955.

Gedung Cor Jesu Malang - SMAS Katolik dan Asrama Putri Cor Jesu | Dokumentasi pribadi
Gedung Cor Jesu Malang - SMAS Katolik dan Asrama Putri Cor Jesu | Dokumentasi pribadi

Di tengah perkembangan teknologi dari zaman ke zaman, gedung ini tetap kokoh dengan orisinalitas yang kuat. 

Berdiri di tengah kota dan jalan poros kota Cor Jesu acap kali menjadi obyek kunjungan wisatawan khususnya dari Belanda untuk bernostalgia dan bangga akan karya bangsanya di Indonesia.

Sudah menjadi bukti nyata bangunan kuno era kolonial Belanda yang telah berumur ratusan tahun mempunyai konstruksi yang kuat dan berteknologi maju pada zamannya. 

Bahkan jika dibandingkan dengan bangunan modern, keberadaan situs kuno tersebut menjadi sebuah mahakarya tersendiri.

Salah satu sudut kompleks Makam para suster Ursulin dan Pastor pendahulu (2022) | Dokumentasi pribadi
Salah satu sudut kompleks Makam para suster Ursulin dan Pastor pendahulu (2022) | Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun