Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Batik G20 Dihina, Netizen +62 Bicara: Sebuah Bukti Nasionalisme Tinggi

17 November 2022   21:15 Diperbarui: 18 November 2022   12:53 1718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaik-baiknya maksud atau tujuan membuat sebuah konten atau cuitan di media sosial, jika kita sedikit saja melakukan kesalahan atau dengan alibi sebagai sebuah candaan akan menuai cercaan tiada ampun oleh sebagian orang yang merasa tersinggung.

Mahyar Tousi telah melakukan kesalahan fatal dengan menyebut "pakaian apa yang dikenakan oleh para idiot" dalam cuitannya. Ia telah menghina batik Indonesia dan ini menyinggung perasaan warga Indonesia, sedangkan telah kita ketahui bersama bahwa netizen +62 adalah jago "ngrujak" atau mengecam seperti bombardir siapa saja yang berani menghina harga dirinya sebagai warganegara Indonesia.

Kebenaran Fakta Microsoft 

Kekuatan "ngrujak" oleh netizen +62 ini menguatkan hasil riset Microsoft yang menjadi trending di Twitter pada bulan Februari 2021 lalu yang merilis laporan terbaru Digital Civility Index (DCI).

Riset Microsoft menyebutkan bahwa netizen Indonesia adalah warganet yang paling tidak sopan se-Asia Tenggara.

Setelah riset ini dirilis di media sosialnya, Microsoft juga benar-benar membuktikan kebenaran risetnya karena kemudian ia menuai kecaman dan serangan dari netizen Indonesia di semua akun media sosialnya.

Perdana Menteri Kanada Justin Turdeau mengenakan batik G20 warna Fuschia | Tribunnews.com
Perdana Menteri Kanada Justin Turdeau mengenakan batik G20 warna Fuschia | Tribunnews.com

Nasionalisme yang Tinggi

Terlepas dari hasil riset Microsoft Februari 2021 lalu yang menuai pro kontra itu, atau kedahsyatan kata-kata mantra netizen +62 yang mendunia, penulis menyorot sebuah gelora nasionalisme yang tinggi dalam jiwa warganegara Indonesia.

Kecaman dan amarah netizen +62 ini lahir dari rasa cinta dan kebanggaan yang tinggi pada bangsa dan tanah airnya. Jelas dalam hal ini seorang Mahyar Tousi bertekuk lutut pada netizen Indonesia yang sangat mencintai batik Indonesia sebagai identitas bangsanya.

Tak ada seorangpun yang rela harga diri bangsanya diinjak-injak oleh orang lain. Luapan berupa kecaman baik yang sopan maupun tidak merupakan bukti rasa nasionalisme warganegara Indonesia yang tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun