Mohon tunggu...
yustiana yayuk
yustiana yayuk Mohon Tunggu... Administrasi - IRT

emak bekerja yang tak ingin ketinggalan belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Masih Tentang Dilan dan Cinta Pertama

15 Februari 2018   12:45 Diperbarui: 15 Februari 2018   12:56 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ternyata pula antara harapan dan kenyataan tak selalu seiring sejalan. Di kampus rasa pesantren tempat  menimba ilmu, kami menemui kenyataan bahwa dalam Islam tidak dibenarkan ada pacaran, jadian atau apapun istilah tentang jalinan antar hati sebelum menikah.  Oh sedih dan malunya hati saat kesadaran itu memisahkan kami...   tak ada janji, hanya sebuah statement  "kalau jodoh nanti akan ketemu".

Gak boleh lama-lama patah hati, hidup harus terus lanjut. Lulus, berkarya  dan mengaktualisasikan diri seoptimal mungkin. Kenangan kadang datang menyela diantara kesibukan. Tapi segera kembali ke alam nyata, alihkan dan lupakan. Perlahan rasa itu mulai hilang seiring dengan keyakinan jodoh itu rahasia Allah, biarkan Allah yang menuntun kemana hati ini akan tertambat.

**

Dilanku kini masih memesona, tetap tegap dengan postur anggota paskibra, sedikit pincang bila kebetulan asam urat nya datang menyapa.  Tak apa, aku tetap cinta dan akan selalu cinta. Dua puluh empat tahun lalu, saat aku benar-benar memasrahkan dengan siapa Allah akan menautkan hatiku, Dilan ini datang, sendiri. Katanya kalau belum ada yang mendahului aku ingin meminangmu. Jantungku berdetak liar tak karuan dan aku kehilangan kata. Kupaksakan diri untuk bertanya kenapa aku ?. Terlepas dari kehidupan kami yang telah berusaha berubah agar menjadi lebih baik, dia berkata..  amanah dari ibu dan kamu pinter nulis surat, aku suka membacanya. Oh God.

Denpasar, 140218

*mohon maaf penggunaan tokoh Dilan hanya untuk memudahkan, seolah-olah Dilan versi lain pada saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun