![[1] Kunjungan Industri Kesehatan: Menjejak Dunia Nyata](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2025/08/12/img-20250812-084525-689aa9d934777c2b743d6152.jpg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Trawas, Mojokerto. Geliat prestasi olahraga di SMAN 1 Trawas, tampak mulai menuju puncak. Meskipun dengan segenap keterbatasan, tetapi motivasi dan potensi peserta didiknya layak diapresiasi. Apalagi dibawah kepemimpinan bapak Samsuari, S.Pd., MT., yang dikenal memberikan ruang berekspresi secara totalitas.
Setelah Tim Futsal Putri mampu meroket sebagai The Winner 1st diajang Tournament Futsal Pelajar Se-Jatim di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, kini giliran Tim Bola Voli Putra yang mengukir prestasi. Meski belum maksimal, setidaknya bakat-bakat atlit itu muncul dari sekolah yang berada di Desa Penanggungan Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto itu.
Alhasil, Tim Bola Voli Putra SMAN 1 Trawas mampu bertengger sebagai Juara III diajang Turnamen Bola Voli Putra Antar SMA/MA/SMK bertajuk Rejosari Cup 2025 di Jombang. Tepatnya pada 8 Juni 2025 lalu, tim asuhan Achmad Abdusalam, S.Pd., ini mampu menunjukkan kualitas dalam persaingan pelajar se-Jatim.
"Saya mohon maaf, penampilan anak-anak belum maksimal. Tetapi anak-anak sudah berdaya upaya untuk memberikan yang terbaik buat sekolah. Setelah ini, kita akan tempah mereka lebih keras lagi agar potensinya lebih tereksplorasi," ujar Pak Salam, sapaan akrab pelatih ekskul bola voli SMAN 1 Trawas.
Anak-anak ekskul bola voli, lanjut pak Salam, harus lebih disiplin dan intens dalam berlatih. Bagaimana pun, kualitas akan muncul ketika seseorang mau terus belajar dan berlatih. Disisi lain, pengalaman dalam bertanding akan menempah potensi yang dimilikinya.
Pertandingan yang digelar dilapangan Jalan Rejosari, Rejoagung, Ngoro -- Jombang itu, berlangsung sejak 17 Mei hingga 8 Juni 2025. Setidaknya ada 32 tim voli pelajar yang turut berkompetisi.
Adapun para pelajar yang turut memboyong prestasi itu adalah Zainul Imam Utomo, Ravada Septito, Riski Tandayani, Ahmad Bima Setiawan, Bastian Ilyas, Nur Aji Darmawan, Faizul Umam, Muhammad Abdul R., Akhmad Alif Muthohirin, dan Muhammad Davin.
PRESTASI BANGKIT
Kepala SMAN 1 Trawas, bapak Samsuari, S.Pd., MT., menyatakan rasa syukur sekaligus bangga atas raihan prestasi para peserta didiknya. Selain kebijakan dalam memberikan ruang berekspresi, hal itu juga didukung dengan pola pembinaan kesiswaan yang terpadu.
"Pembinaan kesiswaan di SMAN 1 Trawas sudah bagus. Saya hanya memberikan berbagai sentuhan bersama para pembina kesiswaan. Apalagi semua kebijakan itu terdukung sepenuhnya oleh komite sekolah," ujar pak Sam, sapaan harian sang headmaster itu.
Bagi peserta didik yang memiliki minat dan bakat, lanjut pak Sam, tentu akan diwadahi dalam sistem pembinaan kesiswaan yang terukur. Para pembina kesiswaan di SMAN 1 Trawas, sudah terbiasa bekerja dengan perencanaan dan target.
"Potensi peserta didik itu sepertinya sudah klop dengan para pembina kesiswaannya. Jadi, secara strategi, saya cukup memberikan kebijakan agar seluruh unsur bisa optimal dan menuai prestasi. SMAN 1 Trawas itu gudangnya anak-anak berbakat," ungkap pak Sam penuh semangat.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Drs. Harun, saat didampingi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Rudiyanto, M.Pd., Keduanya sepakat untuk mendukung kebijakan pembinaan kesiswaan yang diterapkan kepala sekolahnya.
"Kita sudah support total atas kebutuhan pembinaan kesiswaan. Bahkan untuk pelajar kita yang tampil di LKS Dikmen Tingkat Jawa Timur kapan hari, sekolah harus merogoh kocek puluhan juta. Ketika pimpinan dan komite sekolah setuju, tentu kita sebagai tim pembina kesiswaan langsung tancap gas," ungkap pak Harun yang diamini pak Rudi.
Tak peduli minat dan bakat peserta didik, lanjut pak Harun, semuanya mendapatkan porsi seimbang dalam proses pembinaan maupun pembiayaannya. Bahkan mereka akan mendapatkan reward dari sekolah sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka (peserta didik, red.).
Sekedar diketahui, SMAN 1 Trawas merupakan sekolah dengan ragam talenta. Awalnya, sekolah yang kini berusia 20 tahun itu, dikenal sebagai sekolah pelestari seni tradisi dan budaya nusantara. Namun, kini dengan kesolidan pembina kesiswaan, tampaknya sekolah ini merambah dalam dunia akademik dan berbagai cabang olahraga maupun pariwisata.*****
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
