Mohon tunggu...
Yuswanto Raider
Yuswanto Raider Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang guru dan penulis lepas yang lahir di Surabaya pada 14 Februari 1974. Sejak tahun 2005 saya tinggal di Desa Kembangsri Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto

Hobi saya merawat tanaman, traveling, outdoor learning, dan advokasi kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Refleksi Hari Lahir Pancasila, 5 Hal Ini Harus Dilakukan Dunia Pendidikan

1 Juni 2022   11:57 Diperbarui: 2 Juni 2022   03:08 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ORASIPANCASILA : Penulis saat menyampaikan orasi di Taman Pancasila SMAN 1 Bangsal dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2017 (Foto:Yuswanto Raider)

Belum lagi adanya penerjemahan lima sila Pancasila dalam 45 butir nilai-nilai luhurnya. Seluruhnya sangat cukup dan kuat untuk menjadi bekal hidup segenap rakyat Indonesia. Terutama dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara dalam lingkup kehidupan dan hubungan dengan segenap bangsa-bangsa di dunia.

Sementara itu, banyaknya permasalahan yang muncul di negara ini, sejatinya disebabkan oleh ketidak-konsistenan dan rendahnya pemahaman dan pemaknaan Pancasila itu sendiri. Rakyat Indonesia sepertinya (maaf) buta dan awam akan keberadaan Pancasila. Tentu saja hal ini dibuktikan dengan berbagai kompleksitas kehidupan di berbagai bidang.

Tanpa bermaksud hanya bersandar pada keadaan negatif, sudah seharusnya seluruh elemen bangsa ini berpikir lebih cerdas dan bijaksana. Apalagi hal itu menyangkut urusan harkat dan martabat bangsa. Hal itu berhubungan dengan bagaimana persatuan dan kesatuan terwujud dalam Bumi Pertiwi. Minimal mampu mengimplementasikan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Selanjutnya, diakui atau tidak diakui, dunia pendidikan punya peran penting lagi strategis. Terkhusus untuk membumikan kembali nilai-nilai luhur Pancasila sebagai falsafah hidup segenap rakyat Indonesia. Sehingga dengan peran dunia pendidikan, pasti mampu meminimalisir berbagai permasalahan yang menyangkut degradasi mental dan moral, apalagi pada aspek ideologi bangsa ini.

ORASIPANCASILA : Penulis saat menyampaikan orasi di Taman Pancasila SMAN 1 Bangsal dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2017 (Foto:Yuswanto Raider)
ORASIPANCASILA : Penulis saat menyampaikan orasi di Taman Pancasila SMAN 1 Bangsal dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2017 (Foto:Yuswanto Raider)

Dalam kesempatan ini, penulis memiliki pandangan sederhana. Bahwasannya dunia pendidikan menjadi elemen penting untuk kembali mengoptimalisasikan pengetahuan, pemahaman, pemaknaan dan pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila. Sehingga akan terwujud kondisi bangsa ini yang berintegritas dan memiliki komitmen tinggi dalam menumbuhkembangkan nasionalisme.

Lantas apa yang seharusnya dilakukan dunia pendidikan atas daya upaya memutakhirkan nilai-nilai luhur Pancasila? Nampaknya ada 5 (lima) hal berikut yang krusial untuk dilakukan seluruh elemen dunia pendidikan kita.

EDUKASI 45 BUTIR

Muatan 45 butir nilai-nilai luhur Pancasila, teramat penting untuk diketahui dan dipahami. Agar setelah itu kita dapat memaknai sekaligus mampu mengamalkannya secara konsisten. Bagaimana pun, 45 butir nilai luhur Pancasila itu mampu menjadi pedoman dalam meningkatkan kualitas generasi bangsa ini.

Apa saja isi dari 45 butir nilai luhur Pancasila itu, tentunya pembaca dapat mengakses informasinya di situs Kemhan yang dilansir pada Kamis, 20 Nopember 2014. Selain itu, dapat pula mengakses laman bukasekolah yang dilansir pada 4 September 2016.

Secara prinsip, 45 butir nilai luhur Pancasila itu tersebar di 5 sila yang ada di Pancasila. Rinciannya, di sila 1 ada 7 butir. Sila 2 berisi 10 butir. Sila 3 berisi 8 butir. Sila 4 berisi 10 butir; dan Sila 5 memuat 11 butir. Jadi dari 5 sila Pancasila itu memuat total 45 butir nilai luhur Pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun