Mohon tunggu...
Yusuf Subangkit
Yusuf Subangkit Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontrak Derivatif Beserta Berbagai Potensi Resikonya

21 Maret 2024   22:49 Diperbarui: 22 Maret 2024   00:10 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sekuritas derivatif adalah salah satu alat keuangan yang diperdagangkan di bursa efek Indonesia. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang menerbitkan dan mencatatkan sekuritas derivatif mereka di bursa efek, perdagangan sekuritas derivatif semakin meningkat dan menarik minat para investor untuk terlibat dalam transaksi jual beli sekuritas derivatif. Menurut Bellalah (2010), derivatif merujuk pada instrumen keuangan yang tidak langsung diperdagangkan di pasar utama dan dimanfaatkan untuk mengelola risiko dari transaksi spesifik. Terdapat empat varian derivatif yang berbeda, yakni forward, kontrak futures, swap, dan opsi, yang masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri. Namun, masih terdapat banyak perbedaan pendapat mengenai definisi sebenarnya dari sekuritas derivatif. Salah satunya adalah pandangan yang disajikan di bawah ini:

  • Menurut UU Pasar Modal No 8 Tahun 1995, sekuritas derivatif adalah beberapa jenis efek yang ditawarkan emiten kepada publik sebagai efek lanjutan dari efek yang telah dahulu dipasarkan.
  • Menurut Tjiptono Darmadji, sekuritas derivatif adalah efek turunan atau perluasan dari efek utama baik yang bersifat penyertaan ataupun utang.
  • Menurut Mamduh M. Hanafi, sekuritas derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya tergantung dari nilai aset yang menjadi dasarnya.
  • Menurut Muhammad, sekuritas derivatif adalah salah satu bentuk instrumen keuangan turunan dari instrumen utama yang berfungsi sebagai suatu strategi dan solusi inovatif untuk sistem manajemen risiko.

Perlu diingat bahwa penggunaan derivatif juga melibatkan risiko khusus, dan penting bagi para investor untuk memahami risiko-risiko tersebut sebelum terlibat dalam perdagangan derivatif. Berikut berbagai potensi resiko dari derivatif :

  • Volatilitas Pasar dan Risiko Pasar: Hull (2018) menekankan pentingnya manajemen risiko pasar dalam konteks kontrak derivatif. Perubahan harga aset dasar dan volatilitas pasar dapat menyebabkan fluktuasi nilai kontrak derivatif yang signifikan, mengakibatkan kerugian bagi pihak yang terlibat.
  • Risiko Operasional dan Teknologi: Kolb (2015) mengemukakan bahwa kontrak derivatif juga dapat terkena risiko operasional, khususnya terkait dengan infrastruktur teknologi informasi yang mendukung pelaksanaan, pelaporan, dan penyelesaian transaksi derivatif. Gangguan operasional dapat mengganggu efisiensi dan keandalan dalam menjalankan kontrak tersebut.
  • Risiko Default dan Kontrol Risiko Kredit: Menurut studi yang dilakukan oleh Das dan Sundaram (2002), risiko gagal bayar merupakan salah satu isu utama yang terkait dengan kontrak derivatif, terutama dalam kontrak yang lebih kompleks seperti opsi eksotis dan struktur derivatif yang rumit. Pengelolaan risiko kredit yang efisien sangat penting untuk meminimalkan dampak dari risiko gagal bayar ini.
  • Risiko Regulasi dan Kepatuhan Hukum: Chance (2003) menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap regulasi dan hukum yang berlaku dalam penggunaan kontrak derivatif. Melanggar peraturan dapat mengakibatkan sanksi hukum dan merusak reputasi bagi perusahaan atau lembaga keuangan yang terlibat.
  • Ketergantungan pada Model dan Data: Penggunaan model matematika dan data pasar yang tidak tepat dapat menghasilkan penilaian yang salah terhadap risiko dan nilai kontrak derivatif, seperti yang disampaikan dalam studi oleh Wilmott (2006). Ketergantungan yang berlebihan pada model dan data dapat meningkatkan risiko kesalahan penilaian.
  • Kesalahpahaman Risiko dan Kompleksitas Produk: Fabozzi dan Markowitz (2002) menyoroti adanya potensi kesalahpahaman risiko di antara pelaku pasar terkait dengan derivatif yang kompleks. Pemahaman yang kurang tentang risiko-risiko ini dapat mengakibatkan pengambilan keputusan yang tidak tepat.
  • Risiko Likuiditas dan Eksekusi: Jorion (2006) menekankan bahwa beberapa jenis derivatif mungkin memiliki likuiditas yang rendah, yang dapat menyulitkan dalam eksekusi transaksi dengan harga yang adil. Manajemen risiko likuiditas penting untuk menghindari kesulitan dalam menjual atau membeli kontrak derivatif.
  • Dalam mengakhiri artikel berita tentang potensi risiko derivatif, penting untuk menekankan kepada pembaca tentang kompleksitas dan beragamnya risiko yang terkait dengan instrumen keuangan ini. Meskipun derivatif dapat memberikan kesempatan untuk mengelola risiko dan mencapai keuntungan investasi, pemahaman yang mendalam dan manajemen yang cermat diperlukan untuk mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul. Dengan pasar keuangan yang semakin kompleks, penting bagi investor dan pelaku pasar untuk terus memperbarui pengetahuan mereka tentang risiko dan strategi manajemen yang relevan.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun