Ronaldo memang sejatinya bintang lapangan. Bola kalau sudah menyentuh  badan dan kakinya seolah pasrah dan manut ditendang cara apapun agar jadi gol.
Sinar kebintangan Ronaldo belum pudar, walau usianya sudah 37 tahun. Dilepas MU bukan alasan orang untuk tidak tetap memujanya. Masih banyak klub kaya yang meminatinya. Dengan harapan pendar kebintangannya, yang mungkin seiring usia akan meredup, tetap bisa menjadi energi dan motivasi skuad yang dia bela.
Kini insan sepak bola dibelahan dunia manapun yang tetap setia mengikuti episode piala dunia sedang penasaran. Apakah lawan Maroko nanti malam Ronaldo akan jadi starter dan main full-time?
Kita tunggu. Namun jika tidak dimainkan, Â pelatih Santos pasti akan digoreng lagi. Dikritik dan di protes lagi oleh fans Ronaldo. Apalagi Portugal kalah oleh Maroko. Bisa kelar hidup Ramos.
Semoga melawan Maroko nanti, Ronaldo diturunkan oleh coach Santos. Sungguh tak enak mata ini melihat seorang pemain sekelas Ronaldo hanya jadi bintang duduk. Walau kursi yang ia duduki bentuknya sebagus kursi pengemudi mobil balap bermerek Recaro sekalipun.
Coach Fernando Santos harus sadar bahaya terlalu lama dan sering mendudukan seorang bintang di kursi cadangan sama bahayanya dengan angin duduk.Â
Sebab angin duduk itu silent killer. Bisa menghentikan detak jantung karena asam lambung yang menekan naik ke atas. Orang kampung paham apa itu angin duduk dan bahayanya.Â
Jadi, please turunkan Ronaldo bermain. Jika tak ingin Portugal terserang "angin duduk" dan mati langkah karena menyimpan Ronaldo.Â
Maroko itu tim yang sedang on-fire. Kehadiran Ronaldo akan membuat Maroko grogi, gusar dan terancan. Dan itu diakui pelath Maroko, Walid Regragui.***