Mohon tunggu...
YUSUFIbrahim
YUSUFIbrahim Mohon Tunggu... Lainnya - Setidaknya saya menulis.

30 tahun bercinta dengan industri kreatif gambar dan suara di televisi, kini tiba waktunya pulang pada cinta pertama di dunia kreatif, yakni menulis. IG: @hajiyusufi

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Gaya-gayaan Perjanjian Pranikah

14 Agustus 2022   14:24 Diperbarui: 14 Agustus 2022   16:42 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah quote tertulis di dinding warung kopi. Bunyinya, "Cinta adalah memberi dan menerima". Entah awalnya itu buah pikiran siapa. Mungkin bisa-bisanya pemilik warung saja. Sebab kabarnya, dia suka bikin quote-quote melempem tentang cinta di sosmednya. 

Penulis tak tertarik mencari tahu. Sebab penulis tak sedang jatuh cinta dan patah hati. Definisi cinta terbiasa hadir dari mulut-mulut mereka yang sedang mabuk dan sekarat karena cinta. 

Di lain waktu, penulis pernah membaca quote tentang pernikahan. Dalam bahasa inggris dan keren pesannya. Termasuk pemilik quote itu, Socrates sang filsuf. 

Socrates berkata, "By all means marry; if you get a good wife, you'll become happy; if you get bad one, you'll become a philosopher." 

Man..., Apa coba maksudnya? Yang pasti, dalem! 

Siapa sih, yang tidak mau bahagia dalam pernikahannya? Semua pasangan pengantin dari belahan dunia manapun, manakala menikahnya di dasari cinta, pasti ingin meraih kebahagian dalam pernikahannya. Menyempurnakan kebahagiannya saat pertama kali jatuh hati dan pacaran. 

Lain hal kalau pernikahannya didasari keterpaksaan. Terpaksa karena dijodohin, sudah hamil duluan padahal belum siap, sering gagal dalam urusan percintaan, atau karena sudah merasa umur kelamaan jomblo. Nah, itu mungkin fifty-fifty pencapaian kebahagianya. Gambling karena membawa kata terpaksa. 

Kebahagian dalam pernikahan itu rakhmat. Final-nya tujuan hidup. Kesengsaraan dalam pernikahan itu musibah. Momoknya hidup. 

Orang bahagia itu tenang. Pikirannya jernih. Orang tidak bahagia itu tidak tenang. Banyak yang dipikirin. Mungkin itu kali, maksud Socrates. Ha ha ha ha...! 

Silakan pembaca berpendapat sendiri mengenai qoute Socrates di atas. Ini hanyalah tulisan iseng sambil ngopi dan ngerokok. 

Cinta itu sakral. Menikah juga sakral. Urusannya hati. Perasaan. Untuk itu, jangan dibuat main-main. Jangan asal janji. Termasuk urusan perjanjian pranikah. Semuanya sakral. Jangan buat gaya-gayaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun