Mohon tunggu...
YUSUFIbrahim
YUSUFIbrahim Mohon Tunggu... Lainnya - Setidaknya saya menulis.

30 tahun bercinta dengan industri kreatif gambar dan suara di televisi, kini tiba waktunya pulang pada cinta pertama di dunia kreatif, yakni menulis. IG: @hajiyusufi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pemilik Jiwa yang Cool Ada pada Orang Puasa

2 April 2022   00:33 Diperbarui: 2 April 2022   07:27 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jiwa yang cool adalah dambaan para pelaku puasa (Photo: Pribadi)

Cool. Keren. Jangan diartikan dingin semata. Tapi dingin yang tenang dan memesona, alias keren yang teramat sangat. Dan ini, sejatinya, ada pada orang yang sedang menjalankan ibadah puasa.  

Pribadi yang ibadah dan ritual puasanya benar. Tepat syarat dan rukunnya. Sehinga muncul harmoni fisik dan psikis yang terkontrol secara perfecto. Memancarkan energi positif terhadap lingkungan dan orang-orang disekitarnya.

Puasa itu utamanya menahan hawa nafsu. Melawan semua keinginan buruk yang asalnya memang sudah dilarang dan makin terlarang karena bisa membatalkan puasa. Misalnya, menipu dan mencuri.

Puasa juga mengontrol hawa nafsu. Mengendalikan semua keinginan yang asalnya tidak dilarang tapi menjadi terlarang dilakukan karena bisa membatalkan puasa saat dikerjakan waktu puasa. Misalnya, makan, minum dan berhubungan intim bagi pasangan sah.


Orang yang sedang berpuasa hatinya istirahat. Baik hati dalam pengertian organ maupun hati dalam pemahaman sumber perasaan.

Saat puasa organ hati istirahat dari kerja vital-nya meng-eksresikan makanan dan minuman. Memilah mana racun mana protein. Hanya pemilik organ hati yang sehat yang bisa  berpuasa.

Saat puasa hati dalam pengetian jiwa juga istirahat dan terkendali terhadap perasaan bahagia, sedih dan ketidakpastian antara keduanya. Hati yang terlalu ego, disinyalir sulit menjalankan ibadah puasa sebagaimana digariskan.  

Diawali dengan niat tidak makan dan minum sejak matahari terbit hingga tenggelam. Kemudian memasung hawa nafsu bathiniah dan lahiriah. Tidak berucap dan bertindak yang bernuansa percuma dan sia-sia serta negatif. Puasa adalah waktunya mendidik hati untuk jujur pada diri sendiri.

Pakar agama dan spiritual bahkan menyatakan puasa adalah tempatnya menempa  orang untuk masuk dalam golongan pemilik jiwa-jiwa tenang. Jiwa yang dirindukan sesama makhluk, alam semesta dan kehidupan setelah kematian jika mengimaninya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun