Mohon tunggu...
Yusuf Cahyono
Yusuf Cahyono Mohon Tunggu... Freelancer - Suka menulis danembaca

.Hidup Harus Berkontribusi...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Permainan Sadis

2 Maret 2013   21:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:25 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kugoreskan ujungnya

Menorehkan warna-warna putih

Membelah deretan panjang sebuah barisan

Garis lurus dan lengkung kuhadiahkan

Bagi mereka atas nikmat-nikmat yang terenggut

Gerombolan penjarah terbaik yang pernah ada

Di sini juga ada di sana…

_

Tinggal menikmati permainan

Ketika jejak-jejak kaki menghampiri

Dan kepala yang menyentuh batas putih

Geraknya mulai melambat

Terdiam dalam kejang

Lalu lunglaidan terjatuh

Kawan-kawannya heran

Lalu melakukan halyang sama

Dan kematian-kematian datang menjelang

_

Diantara rasa puas itu ku teringat kisah

Seorang narapidana yang bersedekah

Atas kumpulan binatang melata itu

Memberi secuil makanan

Dan membiarkan mereka bersuka cita

Dia yakin atas kebaikan sekecil itu

Akan membukan jalan terang

Bagi kehidupannya yang gelap itu

_

Ketika akhirnya ia menemukan kebenaran

Atas peristiwa kecil itu

Kepada barisan semut semut

Keyakinannya meninnggi

Bahwa rezeki tak berkurang sedikitpun

Bila ia terbagi atas rasa cinta

Akan melapangkan jalan yang terasa menghimpit

Ku terdiam….

Kuakhiri permainan sadis ini…………………..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun