Menarik nafas sedalam dalamnya lewat mulut.Lalu tak butuh waktu yang lama dihempaskan kembali bersama udara berwarna putih.  Mengepul  si sekitarnya dan membumbung tinggi.  Aroma khas muncul bersama nikmat yang terenggut.  Itulah sensasi merokok.Â
Bermain api bersama tembakau yang sudah dikemas mungil memanjang. Â Berkali kali cara jtu dilakukan hingga ujung api merambat mendekat ke bibir. Â Lantas sisanya dibuang dan menyudahinya.
Mungkin bagi sebagaian orang menganggap itu kegiatan aneh dan sia sia. Â Bermain asap apa enaknya. Â Apa faedahnya? Â Kenapa uang tak dibelikan makanan yang lebih lezat dan mengenyangkan. Â
Makan asap apakah bisa dicerna dan berguna bagi tubuh? Â Pastinya hanya membuang duit menjemput penyakit. Lebihnya aromanya membuat ruangan bau dan mengusik kenyamaan orang lain.
Begitulah. Â Berbagai keburukan dari merokok banyak terlontar. Â Namun faktanya merokok tak pernah hilang. Â Selalu saja ada pewarisnya ketika oendahulunya memutuskan berhenti karena berbagai sebab. Â
Merokok tetap menjadi tradisi yang tak lekang zaman. Â Ia terus menjadi warna kehidupan di aekitar kita. Â Di ruang sunyi atau bahkan di keramaian publik merokok adalah kewajaran yang masih terjaga bagi oenikmarnya.
Bagi mereka merokok bukan perkara yang sederhana. Â Bukan hanya bermain api dan asap. Â Namun ada kenikmatan, Â kelegaaan dan kepuasan yang terkadang susah diungkap. Â Aktivitas yang membuat mereka menemukan jati diri sebagai lelaki. Â Sekecap dari nikmaf surga yang jatuh ke bumi. Â
Lewat merokok mereka menganggap pikirannya lebih terjaga dan segar.  Dari hisapan ke hisapan berikutnya  adalah cerita panjang dari berbagai angan dan harapan yang kadang melintas.  Lewat rokok pikiran ruwet seperti lepas bersama asap terbuang meninggi. Â
Sementara fakta lain yang terjadi adalah kegiatan merokok punya pengaruh buruk bagi kesehatan.. Asap mencemari organ tubuh dan ancaman penyakit mematikan mengintai. Â Bahkan peringatan bersama gambar sudah dibuat di bungkusnya. Â
Merokok menjadi ancaman serius bagai kesehatan masyarakat.  Tak hanya bagi penikmatnya.  Orang orang di sekitarnya turut terancam karenanya. Perokok pasif  sebutan untuk publik yang ikut andil merasakan asap yang dihasilkannya.
Namun lagi lagi. Â Sudah ada peringatan, Â teguran bahkan larangan. Â Merokok bak virus yang tidak bisa dimatikan. Â Ia tetap eksis keberadaannya.