Mohon tunggu...
Yusuf Ari Bahtiar
Yusuf Ari Bahtiar Mohon Tunggu... Freelancer - Sabar iku ingaran mustikaning laku

Nikmati proses dan syukuri Nikmat yang telah diberikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Beramal itu Harus Sesuai Ilmu, Bukan dari Katanya-katanya

26 April 2021   06:06 Diperbarui: 12 November 2022   06:41 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Never Ending Learning/Angko

Semangat pagi kawan,

Semoga  selalu sehat dan bahagia...

Oiya kawan, hidup di dunia ini terasa tidaklah lama. Terlihat lebih dari 50 tahun, namun rasanya itu, tetap dianggap sebagai waktu yang sebentar.

Dunia adalah ladangnya semua pengamalan. Baik amalan baik maupun amal buruk bisa diraih. Tergantung minat dan kehendak dari masing-masing. Setiap amalan pasti akan di mudahkan jalannya. Ketika mau berusaha dan bergerak.

Ingatlah, bahwa setelah alam dunia ini hancur, akan ada surga dan neraka. Surga adalah tempatnya segala kenikmatan dan kebahagiaan yang pol dan kekal abadi selama-lamanya. Sedangkan, neraka adalah tempat segala siksaan dan penderitaan yang pol dan kekal abadi selama-lamanya.

Baca Juga : Maafkan Ibu Berdusta, Karna Ilmu Hikmah akan Mengangkat Derajatmu

Selama masih diberi kesempatan, tidak ada salahnya memperbanyak amal kebaikan. Toh, itu nanti juga bermanfaat bagi dirinya masing-masing. Alloh akan membalas setiap amal kebaikan, meskipun seberat semut hitam (sangat kecil). Begitu pula dengan kejelekan, meskipun kecil juga akan mendapatkan balasan.

Alloh pun telah berfirman dalam QS Fussilat ayat 46, yang berbunyi "barang siapa yang beramal kebaikan, maka bermanfaat bagi dirinya, dan barang siapa beramal kejelekan, maka berat bagi dirinya, dan Alloh tidak menganiaya pada hambanya".

Adapun yang dimaksud tidak menganiaya itu, ketika berbuat kejelekan, yang dibalas ya hanya sesuai kejelekan itu. Tidak dilipatgandakan, sedangkan kebaikan justru akan dilipatgandakan. Tinggal kita saja yang memilih, percaya tidak percaya, nanti pasti hal itu akan terjadi.

Baca Juga : Air Terjun Legomoro, Salah Satu Destinasi yang Wajib Dikunjungi di Banyuwangi

Lalu, apakah semua amalan yang dikerjakan itu mendatangkan pahala atau justru sebaliknya?

Secara konsep, saat belajar ilmu dunia, itu boleh otodidak, belajar dari materi apapun, dan media yang bervariasi. Mau menggunakan buku, bisa, mencari di media online juga bisa.

Berbeda dengan ilmu agama, dari guruku sendiri pernah berkata, kalau ilmu agama itu ya didapatkan dari gurunya, bukan hanya katanya, katanya X begini. 

Maksudnya, sebelum beramal, terutama yang menyangkut ibadah kepada Alloh, harus mengkaji dan memahami ilmunya. 

Sebagai contoh, saat zaman Khalifah Umar, beliau melarang setiap orang yang berdagang di pasar, apabila belum memahami ilmunya, mana yang transaksi halal, haram, riba, dan sebagainya.

Betapa perhatian sekali, tujuan beliau agar satu-satunya orang tidak terjerumus ke jurang neraka. 

Ali bin Abi Thalib, di dalam riwayat Ibnu Majah, pernah berkata "barang siapa yang menghendaki dunia, maka wajib mempunyai ilmu, barang siapa yang menghendaki akhirat, maka wajib mempunyai ilmu dan barang siapa yang menghendaki keduanya, wajib mempunyai ilmu".

Baca Juga : Tak Akan Melarat Orang yang Hidup Sederhana, Tak Akan Rugi Orang yang Sedekah

Sungguh, ilmu itu benar-benar sangat diperlukan. Ketika beramal tanpa ilmu, ya boleh saja, tak ada yang akan melarang. Akan tetapi, mendapatkan pahala dari Allah atau tidak, kita tak akan tahu.

Sebagai penutup, beramal itu bukanlah sesuatu rutinitas. Akan tetapi, kebutuhan yang harus dipenuhi. Jikalau mau masuk surga, mendapatkan derajat yang tinggi, ya harus semangat. Disini, kita saling mengingatkan, agar kita bisa sama-sama masuk surga selamat dari neraka.

Rasulullah pernah bersabda "barang siapa beramal dengan amalan yang tidak ada dalam perkaraku (Nabi), maka amalan itu ditolak" (Bukhori).

Tak ada salahnya jikalau belajar dari siapapun, toh ilmu itu yang kita butuhkan, meskipun gurunya lebih muda, sebaya atau tua dan sangat tua. Setidaknya setiap amalan yang kita laksanakan itu benar-benar sudah sah. Semoga Allah memberikan kelancaran kemudahan dan kesuksesan serta kebarokahan hidup dunia dan akhirat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun