Bandung. Ir. Arif Syarifuddin, seorang penemu  "Cawang" (Catur Wayang orang) sebuah permainan catur dimainkan oleh orang dengan sentuhan teater yang unik. Bagi masyarakat pertunjukan ini unik dan berbeda dari catur pada umumnya. Inilah barangkali yang disebut dengan perpaduan olahraga, seni dan budaya. menyaksikan pertunjukan ini pasti akan tertarik dan ingin mencobanya.
Pion-pion catur wayang (Cawang) dapat diperankan oleh orang yang piawai menciptakan pertunjukan teater dipimpin  seorang dalang, sehingga menjadi sebuah tontonan yang menarik dan dinamis.
Catur Wayang bukan hanya sekedar permainan, tetapi juga sebuah pertunjukan seni yang memadukan strategi catur dengan kreativitas teater.
Ir. Arif berharap bahwa Catur Wayang orang  dapat menjadi program Gubernur Jawa Barat dan disosialisasikan sebagai olahraga seni yang mendunia
Selain Catur Wayang (Cawang), Ir Arif juga memperkenalkan Catur wayang Golek (Cawago) sebagai olahraga catur diatas papan catur yang dimainkan oleh empat orang dengan cara yang lebih menarik dan kreatif. "Saya berharap bahwa Cawang dan Cawago bisa terkenal di Jawa Barat, nasional dan mancanegara," ujar Ir. Arif
Cawang dan Cawago telah mendapat sambutan dan dukungan dari pemerintah setempat, bahkan Danramil telah menyaksikan sekaligus menyelenggarakan  kegiatan Cawang dan Cawago di area Kantor Danramil di Rancaekek Kab Bandung.
"Ini adalah sebuah permainan yang unik dan menarik tidak ada alasan saya untuk tidak mendukungnya, saya dukung penuh," ungkap Danramil," ungkap Kapt.Inf. Sudarwan
"Cawang & Cawago" bisa dimainkan oleh berbagai kalangan, Â Pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum," tambah Ir.Arif
Dengan adanya Catur Wayang, (Cawang & meja Cawago) olahraga catur dapat menjadi lebih populer dan diminati oleh masyarakat, serta dapat membawa nama Jawa Barat dan Indonesia ke pentas Internasional.
Teater Cawang dan Meja Cawago dapat merepresentasikan Budaya Sunda Prabu Siliwangi simbol Kerajaan Pajajaran termashur di pentas nasional dan Internasional.
 Ir.Arif juga berharap adanya lomba Cawang dan Cawago yang memperubutkan layang pangajen (Piala) bergilir berupa duplikasi Mahkota Prabu Siliwangi" ungkapnya. Cup
