Mohon tunggu...
Yusuf Adytiya
Yusuf Adytiya Mohon Tunggu... Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Islam Negeri Surabaya

Mahasiswa prodi Hubungan Internasional. tertarik pada kegiatan jurnalistik dan menulis. suka berdiskusi mengenai isu sosial-politik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mendukung Palestina, Haruskah Mendukung Perang ?: Menalar Narasi Pro-Iran dalam Perspektif Sipil dan Pelajar

11 Juli 2025   21:59 Diperbarui: 11 Juli 2025   21:59 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh karena itu, Sipil yang rapuh dan tak punya kekuatan untuk menggerakan para penguasa dunia seperti kita, haruslah menyebarkan kebenaran perang ini kepada khalayak dunia. Dari kuping ke kuping, dari mulut ke mulut, dari hati ke hati, dan dari nalar ke nalar, ketika kebenaran sudah dipahami sebagai satu kesatuan, maka perubahan bukanlah hal yang tak mungkin lagi untuk diwujudkan.

Lembaran baru Solidaritas dan Aktivisme Kemanusiaan di Masa Depan

Pada akhirnya, apa yang terjadi di timur tengah sekarang bukanlah tentang siapa yang harus diserang. Bukan lagi siapa yang harus didukung untuk melakukan perang. Kalaulah keinginan kita untuk menghentikan penderitaan saudara kita di Palestina, maka perang tetap bukanlah jalan yang tepat, karena perang hanya akan menimbulkan luka yang lebih dalam. Bila mengutip bait dari seorang pujangga Palestina, Mahmoud Darwish, maka jelaslah mengapa perang harus dihentikan;

"The war will end, The leaders will shake hands.

The old woman will keep waiting for her martyred son.

That girl will wait for her beloved husband.

And those children will wait for their heroic father.

I don't know who sold our homeland,

but I saw who paid the price."

Perang hanyalah permainan para pemimpin yang harus dibayar darah masyarakat sipil. Dan perang akan tetap seperti itu sampai kapanpun. Maka menjadi jelas mengapa mendukung perang Iran-Israel adalah sesuatu yang mungkin tidak tepat untuk sekarang. Yang paling tepat untuk saat ini adalah untuk tetap melakukan aktivisme kemanusiaan dan perdamaian, terlebih sebagai seorang pelajar, maka sebuah priviledge tersendiri karena lebih dekat dengan informasi. Di dunia negara-bangsa yang diplomatis dimasa sekarang, perang bukanlah hal yang bijak. Melainkan permusyawaratan lah hal yang paling baik dalam membina hubungan antar negara, karena untuk itulah PBB ada.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun