Mohon tunggu...
Yusuf Adi
Yusuf Adi Mohon Tunggu... Human Resources - Deep Thinker, Educator, Endless Learner, Positive Contributor

Terus belajar hal baru untuk berbagi dan berkontribusi positif kepada lingkungan dan masyarakat di sekitar saya. Terima kasih sudah membaca dan memberi dukungan!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Survivor Mentality

25 Januari 2021   15:15 Diperbarui: 3 Maret 2021   09:11 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu malam, sebelum tidur seorang anak SD sedang berdoa disamping ibunya, dan si Ibu mencoba mendengarkan isi doa anaknya..
Begini si anak berdoa: “Ya Tuhan berkati kedua orang tuaku agar sehat dan bahagia, dst.. dst.. Dan terakhir Tuhan, saya berdoa jadikan Surabaya menjadi ibukota negara Indonesia. Amin.”
Si Ibu kaget dengan akhir dari doa anaknya. Si Ibu bertanya, “kenapa kamu membuat permintaan aneh itu nak?” 
Dengan polosnya si anak menjawab “Karena itu jawaban yang saya tulis dalam Ujian Geografi tadi pagi Bu!”

Mari kita belajar dari anak ini, terus berusaha yang terbaik dengan segala cara, bahkan berani minta tolong Tuhan untuk pindahkan ibukota Indonesia. :)

      2.  Punya Pengharapan

Pengharapan seperti terang dalam kegelapan. Pengharapan mungkin tidak bisa membuat hidup sepenuhnya terang benderang. 

Pengharapan seperti lampu mobil yang hanya bisa menerangi 10 meter jalan gelap di depan kita. tapi setidaknya kita memiliki sedikit cahaya untuk percaya dan berharap, jika kita tetap berusaha niscaya kita akan sampai di sebuah perhentian yang kita harapkan.

May your choice and action reflect your hopes, not your fears
- Nelson Mandela.

       3.  Fokus dengan apa yang dimiliki, bukan apa yang hilang. 

Stop meratapi apa yang hilang, hentikan gerutuan dan keluhanmu tentang situasi sulit ini! Situasi ini tidak akan hilang hanya dengan gerutuan dan keluhanmu.. Salah satu film survivor terbaik sepanjang masa pasti anda kenal yaitu film cast away yang diperankan oleh Tom Hanks sebagai pemeran utamanya. Tom Hanks begitu frustasi, stress dan bahkan ingin mati ketika kehilangan sahabat terbaik yang menemaninya yaitu Wilson, si bola voli..

Bagi Anda yang pernah membaca kisah perjalanan Bangsa Israel sewaktu keluar dari Tanah Mesir, lepas dari penjajahan Mesir, kita juga belajar satu hal yang sama.. Mereka selalu membandingkan apa yang mereka miliki, apa yang mereka makan di Mesir, yang tidak mereka dapatkan selama perjalanan sebagai survivor di padang gurun.. 

"Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."

Akhirnya Tuhan menghapus dan membiarkan mereka mati di padang gurun seluruh generasi survivor yang pernah tinggal di tanah Mesir dan tidak memberi kesempatan mereka masuk ke dalam Tanah Perjanjian tujuan mereka!

Salah satu penyebab terbesar kekalahan survivor adalah mereka terlalu fokus dengan apa yang hilang dan pergi dari kehidupannya, mereka meratapi masa lalunya.. 

Seandainya saya masih memiliki uang seperti dulu..

Seandainya saya tidak menikah dengan dia...

Seandainya saya tidak bekerjasama dengan dia..

Seandainya saya masih muda..

Seandainya.. Seandainya.. Seandainya.. 

WOYYYY!!! BANGUN dari lamunanmu!!! 


Ayo fokus dengan apa yang kamu miliki sekarang.. Pikirkan apa yang bisa dimaksimalkan dengan apa yang kalian miliki saat ini.. Lakukan yang terbaik dengan apa yang kalian bisa buat saat ini.. HANYA dengan ini kalian akan bisa survive!!

       4. Use your brain, not only your emotions.

Di masa seperti ini, kita mudah sekali kalut, khawatir, sedih, frustasi dan banyak lagi emosi negatif yang sangat wajar muncul di masa seperti ini. Belum lagi semisal ada anggota keluarga yang terkena COVID-19 atau menjadi korban musibah, pasti sangat mudah untuk emosi negatif bangkit  mendominasi pikiran, dan itu sebenarnya cukup wajar. 

Namun, jangan tenggelam terus dalam emosimu, ayo bangkit!! Bukankah kamu sendiri adalah master atau tuan dari dirimu sendiri??? 

Jangan biarkan emosi negatif menguasai dan menunggangi hidupmu! 

Take your time for a while, ambil waktu sejenak, tarik nafas, menjauh sesaat dari riuhnya masalahmu, mari berpikir dengan lebih tenang. Aktifkan emosi positif, seperti cinta, bahagia, bangga, kagum, humor dan yang terpenting yaitu syukur.
Setelah itu, berpikir dan gunakan logika serta segenap kemampuan otakmu, banyak baca buku, diskusi dengan orang yang bermental survivor, masukkan banyak ide-ide di dalam otakmu dan coba lakukan sesuatu. Ini jauhhhh lebih baik daripada tenggelam terus dalam masalahmu.

5.  You Are not Alone.

Saya yakin satu kunci untuk bisa melewati masa-masa sulit adalah disaat kita percaya bahwa kita tidak sendiri dan tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Yakin dan Percaya ada begitu banyak orang seperti kalian, yang masih sama-sama berjuang untuk menjadi survivor. Jangan berusaha sendiri-sendiri. Saling menguatkan, saling mendukung, jangan malah sibuk saling menjatuhkan di masa seperti ini. 

Lupakan dulu kompetisi, utamakan saling mengisi, kuatkan kolaborasi

Miliki support system, lingkungan yang mendukungmu untuk tetap kuat dan tegar berdiri. 

Jauhi toxic people yang justru membuatmu semakin panik. Buang berita negatif yang malah membuatmu semakin apatis dan pesimis.

Pasang dan buat status yang membangun dan menguatkan supaya semua yang membaca statusmu mendapat hal yang positif. 

Just as simple as that..


Hands Across America
Hands Across America

Minggu lalu saya tiba-tiba ingin nonton film yang membangkitkan adrenalin, dan saya sukses memilih film yang tepat yaitu “US”. 

Terlepas dari film thriller yang ciamik dan outstanding banget ini, saya tertarik dengan satu topik yang diangkat film ini yaitu kampanye “Hands Across America” yang ngetrend banget di tahun 1980an. Ini sebuah kampanye dengan cara jutaan orang bergandengan tangan dari pesisir pantai ujung barat hingga ujung timur Amerika Serikat sebagai bentuk solidaritas dalam penggalangan dana untuk menunjukkan kepedulian terhadap kemiskinan yang kelaparan dan tidak memiliki rumah. 

Terlepas dari keberhasilan kampanye ini,  satu hal baik yang saya pelajari adalah untuk menyelesaikan permasalahan terkadang tidak bisa diselesaikan seorang diri, namun perlu dukungan dan ‘bergandeng tangan’ untuk menghadapinya bersama-sama. 

Mental 'hands across' untuk solider, empati serta saling menguatkan akan menjadi modal sosial yang sangat kuat untuk menghadapi masa ini. 


Di akhir dari sharing ini, saya percaya semua hal ini akan berakhir dan menjadi sebuah cerita dan sejarah di masa depan. 

Sadarkah kamu, bahwa Kita adalah generasi yang pernah melalui salah satu masa terberat dalam kehidupan manusia di bumi?

Hanya tinggal pertanyaannya, cerita dan sejarah seperti apa yang akan kita torehkan? 

Sejarah kegagalan atau keberhasilan? 

Cerita perjuangan atau keputusasaan? 

Pribadi dan karakter seperti apa yang terbentuk setelah kita melalui masa seperti ini? Survivor atau Victim?

Mari kita buat cerita indah tentang perjuangan seorang survivor gagah perkasa yang berhasil melalui masa sulit ini. yaitu KAMU! ANDA! KITA!

Yess.. We are Survivors!!

Salam Sukses!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun