Mohon tunggu...
Yustya
Yustya Mohon Tunggu... Relawan - Indonesia

-*- Saya memang bukan orang yang pandai, tetapi saya tidak mau diajak bodoh -*-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kunanti Surat Setia Darimu

12 Juni 2019   16:16 Diperbarui: 12 Juni 2019   16:42 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peel remote Samsung


"Selama bunga indah bermekaran di taman-taman indah dalam hatiku dan hati mereka
Bumi menjadi tetap indah merdeka
Matahari di langit lazuardi biru nan luas
Turut menjadi saksi bagaimana bumi tengah dikemas tanpa cemas"

Demikian puisi yang mengawali surat yang dikirim olehnya dua hari lalu.
Aku tersenyum membacanya.
Isi surat selanjutnya bercerita tentang kota baru yang baru saja dijejaknya beberapa hari silam. Ia memperoleh pekerjaan barunya di sana.

Aku menyelesaikan membaca suratnya sambil menikmati secangkir teh hangat.
Dengan penuh harapan baru, kulipat kembali surat itu dan menyimpannya baik-baik di laci meja depan.
Dalam memoriku, ia sungguh pria yang baik. Tak heran jika belum-belum aku sudah merinduinya.

Dan kurasa, aku membutuhkan lebih banyak lagi surat dari dia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun